Bisnis.com, JAKARTA—PM Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan aksi protes yang memaksa dirinya turun dan meminta pemilihan umum dipercepat awal pekan ini tidak akan berujung pada kudeta militer seperti yang dialami saudara laki-lakinya Thaksin Shinawatra pada 2006.
“Saya tidak yakin pihak militer akan melakukan hal yang sama pada saya,” ujar Yingluck dalam keterangan singkatnya di Bangkok kemarin, sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (12/12/2013). Menurutnya, pengalaman kudeta militer di masa lalu tidak memberikan solusi apa-apa.
Para demonstran menuduh sejumlah partai yang beraliansi dengan Thaksin adalah partai yang disuap dan pemerintahan Yingluck telah salah salah dalam menangani perekonomian. Demonstran mendesak dibentuknya sebuah komisi yang berisikan “orang-orang bersih” untuk melakukan reformasi politik sebelum Yingluck menyerahkan pemerintahannya.
Yingluck membubarkan parlemen pada 9 Desember dan meminta dilakukannya pemilihan umum pada 2 Februari setelah aksi protes memasuki masa dua bulan. Yingluck mengatakan Partai Pheu Thai yang dipimpinnya belum memutuskan apakah dia akan dijadikan calon perdana menteri kembali.