Bisnis.com, JAKARTA—Perang masih menjadi ancaman nyata bagi dunia saat ini. Menurut profesor dari The Ohio State University Bear Braumoeller, tak ada tren yang jelas bahwa negara-negara di dunia enggan berperang.
Dia mengatakan konflik memang semakin berkurang dari waktu ke waktu. Namun kondisi itu terjadi bukan karena keengganan untuk berperang. Konflik dapat diredam lantaran beberapa negara tidak mampu untuk berperang.
"Dunia telah terbagi menjadi negara-negara yang kecil, lemah, dan terpisah jauh sehingga mereka tak mampu berperang satu sama lain,” ujar Braumoeller dalam penelitian yang dikutip Phys.org belum lama ini.
Dia menyebutkan kecenderungan untuk berperang relatif tidak berubah sepanjang dua abad terakhir. Penelitian tersebut telah dipaparkan dalam pertemuan American Political Science Association pekan ini.
Sejumlah peneliti sebelumnya mengklaim selama beberapa tahun terakhir perang semakin menurun. Salah satunya dimuat dalam buku Steven Pinker yang berjudul The Better Angels of Our Nature: Why Violence Has Declined.
Namun Braumoeller meyakini pengukuran yang digunakan dalam penelitian tersebut cacat. “Itu hanya mencerminkan risiko rata-rata kematian warga negara dalam perang, tapi untuk menghitung negara jauh lebih kompleks dari itu,” ujarnya.
Menurutnya, kematian karena perang juga tidak dapat mengimbangi lonjakan jumlah populasi dunia. Dia mengatakan metode lebih baik yang dapat digunakan untuk meneliti hal tersebut adalah dengan membandingkan seberapa sering suatu negara mengerahkan kekuatan militernya ke negara lain.
"Pengerahan militer dapat memicu perang, itu menjadi indikasi kerawanan terjadinya perang,” imbuhnya.
Dalam penelitiannya, Braumoeller menggunakan data Correlates of War Militarized Interstate Dispute yang dikumpulkan dari seluruh dunia. Meski begitu, dia menegaskan kesimpulan tidak bisa diambil hanya dengan membandingkan konflik antara dua negara.
Menurutnya, suatu negara cenderung tidak akan memerangi negara lain yang memiliki pandangan politik yang sama dengan mereka.
Dia menyebutkan kekuatan militer dan lokasi geografis merupakan faktor penting dalam kasus tersebut. Negara kecil di Afrika, kata dia, kecil kemungkinan untuk memerangi negara kecil lainnya di benua yang sama.