Bisnis.com, JAKARTA — Tinjauan pustaka atau literature review merupakan tulang punggung penelitian akademis. Hanya saja, masih banyak yang mengetahui cara membuat tinjauan pustaka yang baik dan benar.
Tinjauan pustaka bukan sekadar daftar referensi, melainkan alat untuk membangun argumen ilmiah dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang topik yang diteliti.
Penelitian yang kaya dengan tinjauan pustaka cenderung berisi analisis yang tajam dan pembahasan yang mendalam. Tinjauan pustaka juga dapat menunjukkan alur berpikir sang peneliti serta bagaimana dia menyusun argumentasinya.
Bagaimana cara menyusun tinjauan pustaka yang efektif, kritis, dan terstruktur? Simak panduan praktis berikut, cocok untuk mahasiswa, peneliti pemula, atau siapa pun yang ingin menulis karya ilmiah berkualitas.
Cara Membuat Tinjauan Pustaka
1. Pahami Tujuan Utama Tinjauan Pustaka
Sebelum mulai, jawab pertanyaan kunci:
- Apa fungsi tinjauan pustaka dalam penelitian Anda?
- Menjelaskan teori atau konsep yang mendasari penelitian.
- Mengidentifikasi celah (gap) dari penelitian sebelumnya.
- Membuktikan bahwa topik Anda layak dan belum banyak diteliti.
Contoh: "Tinjauan ini akan menunjukkan bahwa penelitian tentang dampak media sosial pada remaja masih fokus pada platform Facebook, sementara TikTok belum banyak dieksplorasi."
Baca Juga
2. Cari Sumber dengan Strategi "3T": Tepat, Terbaru, Terpercaya
- Sumber yang Tepat
- Pilih jurnal ilmiah bereputasi (Scopus/SINTA), buku teks, atau tesis yang relevan.
- Gunakan kata kunci spesifik. Contoh: "cyberbullying", "remaja", "media sosial", "efektivitas pembelajaran online" atau "motivasi siswa".
- Prioritaskan Terbitan Terbaru
Utamakan sumber ≤5 tahun, kecuali teori klasik (misal: teori Piaget untuk penelitian pendidikan). - Verifikasi Kredibilitas
Cek reputasi penulis, metode penelitian, dan sitasi (berapa kali sumber tersebut dikutip orang lain).
3. Analisis Kritis: Jangan Hanya Rangkum
Langkah analisis yang wajib dilakukan:
- Bandingkan Temuan Penelitian
Misalnya: "Penelitian A (2020) menyebut Instagram picu kecemasan, sementara Penelitian B (2022) justru menemukan Instagram sebagai sarana dukungan sosial." - Identifikasi Pola atau Kontradiksi
Contoh pola: "Sebagian besar studi tentang pembelajaran online fokus pada perkotaan, jarang menyentuh daerah pedesaan." - Soroti Kelemahan Studi Sebelumnya
Contoh: "Penelitian terdahulu menggunakan sampel kecil (50 responden) sehingga kurang merepresentasikan populasi." - Tunjukkan Celah untuk Diisi
Misalnya: "Belum ada penelitian yang membandingkan efek TikTok dan Instagram pada kepercayaan diri remaja."*
4. Susun dengan Struktur yang Logis
Berikut template tinjauan pustaka yang sederhana dan dapat menjadi acuan:
- Pendahuluan (10%)
Jelaskan topik dan tujuan tinjauan pustaka. Contoh: "Tinjauan ini menganalisis perkembangan penelitian tentang dampak media sosial pada kesehatan mental remaja dalam lima tahun terakhir." - Pembahasan (80%)
Kelompokkan berdasarkan tema/kronologi/teori:- Contoh tematik:
- Dampak Positif Media Sosial (dukungan sosial, kreativitas).
- Dampak Negatif (cyberbullying, FOMO).
- Contoh kronologi:
Perkembangan penelitian dari era Facebook (2010-an) ke TikTok (2020-an). - Integrasikan kutipan dengan analisis: "Meski 60% studi menyatakan media sosial meningkatkan kecemasan (Smith, 2021), penelitian terbaru menunjukkan faktor lain seperti dukungan keluarga lebih berpengaruh (Lee, 2023)."
- Contoh tematik:
- Kesimpulan (10%)
Ringkas temuan utama dan tekankan celah yang akan diisi penelitian Anda. Contoh: "Tinjauan ini mengungkap bahwa penelitian sebelumnya belum menyentuh peran kontrol orang tua dalam mengurangi dampak negatif TikTok. Hal ini menjadi fokus penelitian kami."
5. Hindari 5 Kesalahan Umum Ini!
- Hanya Merangkum: tinjauan pustaka harus kritis, bukan daftar ringkasan.
- Tidak Mengaitkan dengan Pertanyaan Penelitian: pastikan setiap paragraf menjawab, "Apa relevansinya dengan topik saya?"
- Mengabaikan Sumber Penting: selalu sertakan penelitian seminal (kunci) di bidang Anda.
- Copy-Paste Tanpa Parafrase: gunakan bahasa sendiri dan sitasi yang benar untuk hindari plagiarisme.
- Tidak Konsisten Format Sitasi: pilih gaya APA, IEEE, atau Chicago, lalu patuhi secara ketat.
6. Rekomendasi Tools Gratis untuk Membuat Tinjauan Pustaka
- Google Scholar: untuk mencari literatur dan lacak sitasi.
- Zotero: untuk melola referensi otomatis.
- Grammarly: untuk cek plagiarisme dan tata bahasa.