Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, di Bangkok, Senin (9/12/2013), membubarkan DPR, tetapi tetap memimpin pemerintahan sementara sampai terbentuknya kabinet baru.
"Situasi mungkin memperburuk sampai memicu kekerasan sehingga pemerintah memutuskan untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat,"katanya dalam pidato yang disiarkan jaringan televisi nasional Thailand, seperti dikutip Antara, Senin (9/12/2013).
PM Yingluck seperti dikutip dari Bangkok Post mengatakan dirinya menyerahkan keputusan kepada rakyat melalui Pemilu.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Thailand Lutfi Rauf sebelumnya meminta warga negara Indonesia untuk menghindari demonstrasi yang sedang marak di Thailand menyusul krisis politik di negeri Gajah Putih itu.
"WNI menghindari atau menjauh dari tempat-tempat demonstrasi atau daerah yang diperkirakan akan dilewati pendemo," kata Dubes dalam pernyataannya.
Massa di Bangkok, Thailand, melakukan unjuk rasa besar-besaran di Kantor Perdana Menteri Thailand Yinluck Shinawatra untuk menuntut Yinluck mengundurkan diri dari jabatannya, antara lain, karena terpengaruh pada kakaknya yang juga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Atas desakan mundur dari penentangnya itu, Yinluck mengusulkan dilakukan referendum dan dia bersedia mengundurkan diri bila hasil referendum memutuskan dia harus mundur.
Kedutaan Besar RI di Bangkok, kata Lutfi, senantiasa mengikuti secara seksama perkembangan situasi di Bangkok menjelang demonstrasi itu dengan berupaya mengumpulkan informasi dari berbagai pihak di Thailand.