Bisnis.com, JAKARTA - Membangun generasi muda berkualitas yang aktif di suatu negara dimulai saat mereka menuntut ilmu.
Kemajuan bangsa di masa depan dapat dicapai dengan peran pemuda dalam menentukan siapa pemimpinnya, karena kelak mereka juga yang akan menggantikannya.
Hal itu disampaikan oleh Pramono Edhie Wibowo, peserta konvensi Partai Demokrat, pada Pertemuan Regional Provinsi Forum Rektor Indonesia, yang diadakan di Universitas Trisakti, Jakarta.
Edhie menyatakan keprihatinannya dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak memberikan hak suaranya pada pemilihan umum. Lebih mengkhawatirkan lagi, sebagian besar dari mereka yang 'golput' ini adalah pemilih dari kalangan muda.
“Saya minta kalangan muda jangan golput. Mahasiswa adalah pemimpin masa depan bangsa ini. Di tangan kalianlah nasib bangsa ini ditentukan. Mari kita berpartisipasi dalam menentukan pilihan secara cerdas,” kata Edhie, Sabtu (30/11/2013).
Acara Forum Rektor yang dihadiri oleh sejumlah rkctor dan para mahasiswa tersebut, ikut memeriahkan rangkaian Dies Natalis ke-48 universitas yang dipimpin Prof. Thoby Mutis itu. Tema yang diusung adalah 2014: Indonesia di Persimpangan Jalan. Kepemimpinan Indonesia Baru Menyongsong Era Asia.
Forum Rektor Indonesia yang diketuai oleh Prof. Laode Masihu Kamaluddin ini, memang menenggarai potensi hilangnya suara pada pemilu 2014 nanti yang diperkirakan mencapai 50%, terutama berasal dari pemilih pemula. Trennya terus naik setiap hajatan pemilu berlangsung. Pada pemilu 2009, sebanyak 40% masyarakat golput.
“Karena itu kami terus melakukan sosialisasi ke mahasiswa dan pelajar. Bukan untuk politik praktis. Tapi memberikan edukasi bahwa betapa penting suara generasi muda dalam pembangunan bangsa. Kami akan terus berupaya menjaring individu-individu yang memang dinilai paling memenuhi syarat,” kata Laode, yang juga Rektor Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Dia menuturkan setealah sukses melaksanakan rangkaian Pertemuan Regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se Indonesia, dilanjutkan dengan Pertemuan Regional Provinsi FRI. Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masa depan bangsa Indonesia.
“Siapapun yang menjadi pemimpin Indonesia di masa depan, diharapkan harus memiliki konsep yang jelas akan dibawa kemana bangsa ini. Hal itu untuk memastikan negeri ini tidak menjadi negara yang gagal,” ungkap Laode.