Bisnis.com, JAKARTA--Hasil studi Programme for International Study Assesment 2012 menempatkan Indonesia pada salah satu peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan.
Hal itu tercermin dalam skor yang dicapai anak usia sekolah usia 15 tahun untuk literasi membaca, matematika, dan sains.
"Hal yang membuat mencemaskan dalam lebih satu dekade ini, Indonesia konsisten berada di salah satu urutan paling rendah dalam empat kali studi PISA yang dilakukan dalam periode tiga tahun sekali sejak 2012," kata Febri Hendri, Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indoonesia Corruption Watch dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/12/2013).
Dia mengatakan studi tersebut mengkonfirmasi mutu pendidikan Indonesia rendah, meskipun anggaran pendidikan dan biaya pendidikan naik signifikan setiap ahun.
Indonesia mengikuti studi PISA sejak 2000. Dua tes internasional yang diikuti Indonesia adalah studi Trends in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) dan Progress in Inernasioal Reading Literacy Studi (PIRLS) untuk murid Sekolah Dasar.
"Kami mendesak pemerintah untuk mempersiapkan agenda reformasi pendidikan secara substansial dalam jangka panjang, yang didasarkan pada nilai-nilai dan visi ke-Indonesiaan. Kami juga mendesak kepada para politisi dan pimpinan partai politik untuk mengedepankan reformasi substansial pendidikan dalam agenda Pemilu 2014," paparnya.
Menurutnya, pendidikan yang antara lain bersifat elitis dan diskriminatif, tidak sesuai dengan prinsip pendidikan rakyat yang berkualitas. (Bunga Citra Arum)