Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Ketum Ormas Golkar Layak jadi Capres Alternatif, Siapa Saja Mereka?

Tiga ketua umum organisasi kemasyarakatan pendiri Partai Golkar layak menjadi calon presiden sebagai alternatif solusi atas elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang stagnan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Tiga ketua umum organisasi kemasyarakatan pendiri Partai Golkar layak menjadi calon presiden sebagai alternatif solusi atas elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang stagnan.

Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang di Jakarta, Kamis, menilai tiga ketua umum ormas pendiri Partai Golkar yang dikenal dengan sebutan Tri Karya, bisa menjadi solusi atas terhentinya elektabilitas Aburizal Bakrie.

Ketiga Ketua Umum tiga ormas itu adalah Ketua Umum DPP MKGR Priyo Budi Santoso, Ketua Umum DPP Kosgoro 1957 Agung Laksono, dan Ketua Umum DPP SOKSI Ade Komaruddin.

Zainal Bintang menyoroti elektabilitas Ical yang tidak juga mengalami percepatan.

"Ahli waris yang merasa lebih Golkar daripada ketua umum sekarang berpeluang untuk mengisi pencapresan,"  ujarnya, Kamis (21/11/2013)

Tidak meningkatnya elektabilitas Ical, menurut Zainal, bisa menyandera elektabilitas Partai Golkar di Pemilu 2014 dan hal itu tentu sangat tidak menguntungkan Partai Golkar.

Oleh Karena itu, katanya, jika memang elektabilitas Ical tidak juga naik maka tiga tokoh, yang sekarang menjadi ketua umum ormas pendiri Partai Golkar, bisa dimajukan untuk menggantikan Ical.

"Ini perlu dilakukan agar Partai Golkar tidak mengalami kekalahan lagi," tukasnya.

Menurut Zainal, Priyo Budi Santoso pantas menggantikan Ical karena selain elektabilitas di survei cukup bagus, Priyo adalah Ketua Umum MKGR dan Wakil Ketua DPR.

Begitu juga dengan Agung Laksono yang juga Menko Kesra. "Ade Komarudin juga bagus, tetapi masih lebih tinggi dan seksi Agung dan Priyo."

Zainal menambahkan Partai Golkar harus membebaskan diri dari penyanderaan sebelum mengalami kekalahan di Pemilu Legislatif 2014. Ical disarankan untuk menunjuk figur lain, atau Ical bisa mengembalikan pencapresan ke partai untuk mencari kader-kader yang dirujuk melalui survei. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper