Bisnis.com, TOLEDO - Johnson & Johnson bakal membayar lebih dari US$4 miliar yang terbesar dalam sejarah AS untuk peralatan kesehatan, sebagai penyelesaian atas ribuan gugatan terkait implan pinggul produk mereka.
Informasi itu disampaikan oleh tiga sumber Bloomberg yang dilansir Rabu (13/11/2013). Kompensasi itu dilakukan untuk mengakhiri lebih dari 7.500 gugatan di pengadilan federal dan pengadilan negara bagian yang dilayangkan terhadap anak usaha Johnson & Johnson (J&J), DePuy.
Ketiga sumber ini tidak bersedia diungkapkan identitasnya. Dalam berbagai gugatan itu, para pasien yang pinggulnya sudah diimplan mengeluhkan implan tersebut cacat. Mereka mengatakan implan yang dipasang mengalami pergeseran, menyebabkan nyeri dan akhirnya mereka terpaksa dioperasi ulang.
J&J akan membayar sekitar US$300 ribu untuk tiap operasi yang sudah dilakukan. Perjanjian ini tidak menghalangi pasien yang implannya bermasalah di kemudian hari untuk meminta ganti rugi terpisah. Kesediaan kompensasi rencananya akan diumumkan pekan depan di pengadilan federal di Toledo, Ohio.
Pemberian kompensasi itu menjadi perjanjian kedua bernilai miliaran dolar yang dilakukan perusahaan penyedia produk kesehatan itu bulan ini. J&J, yang berbasis di New Brunswick, New Jersey, mengumumkan pada 4 November mereka bakal memberikan US$2,2 miliar untuk mengakhiri penyelidikan kriminal dan sipil terkait penjualan obat anti-psikosis Risperdal yang dilakukan anak usahanya yang lain, yakni Janssen.