Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah...AS Lacak 60,5 Juta Pembicaraan Telepon di Spanyol

Kasus penyedapan AS di Eropa terus terkuak. Badan Keamanan Negara (NSA) milik AS dikabarkan melacak 60,5 juta pembicaraan telepon di Spanyol hanya dalam waktu 1 bulan.

Bisnis.com, MADRID--Badan Keamanan Negara (NSA) Lembaga, institusi mata-mata pemerintah Amerika Serikat dikabarkan melacak 60,5 juta pembicaraan telepon di Spanyol hanya dalam waktu 1 bulan, tulis harian El Mundo.

NSA melacak asal dan tujuan panggilan telepon serta rentang waktu pembicaraan, kata blogger asal AS Glenn Greenwald di harian El Mundo, Senin (28/10/2013).

Greenwald, yang menulis artikel tersebut bersama seorang temannya, mengatakan bahwa ia mempunyai akses terhadap dokumen rahasia, yang dibocorkan mantan kontraktor intelejen AS, Edward Snowden.

Berita tersebut muncul beberapa jam sebelum dilakukannya pertemuan antara pejabat kementerian luar negeri Spanyol dan Duta Besar AS James Costos.

Laporan pengintaian AS di Spanyol tersebut menambah rentetan skandal lain terkait tindakan spionase NSA terhadap warga biasa dan pemimpin negara-negara dunia, termasuk di antaranya Kanselir Jerman Angela Merkel.

Pembicaraan telepon Merkel dikabarkan telah disadap oleh NSA sejak 2002, tulis Antara, Senin (28/10/2013).

Berita yang dipublikasikan oleh El Mundo menunjukkan volume harian pembicaraan telepon yang dilacak dalam 30 hari sampai 8 Januari 2013.

Pelacakan tertinggi terjadi pada 11 Desember 2012 saat NSA mengintai lebih dari 3,5 juta penggilan telepon yang terjadi di Spanyol.

NSA melacak asal, tujuan, dan durasi panggilan telepon tetapi tidak merekam isi pembicaraannya. Tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum di Spanyol tanpa surat perintah yang sah.

Perdana Menteri Spanyol Nariano Rajoy mengatakan pada pekan lalu bahwa dia tidak mempunyai bukti bahwa negaranya dimata-matai. Namun Rajoy memanggil Dubes AS untuk meminta penjelasan.

Dalam pertemuan puncak pekan lalu, 28 pemimpin negara anggota Uni Eropa menyepakati bahwa mereka menghargai hubungan dengan AS tetapi menegaskan bahwa hubungan tersebut harus didasari pada prinsip saling percaya terutama dalam persoalan intelijen.

Prancis dan Jerman sedang berupaya untuk mencapai nota kesepahaman dengan Washington mengenai hal tersebut pada akhir tahun ini.

Rajor sendiri menyatakan bahwa Spanyol untuk sementara ini tidak akan bergabung dengan Paris dan Berlin untuk upaya tersebut.

Dia menegaskan bahwa persoalan intelijen adalah tanggung jawab pemerintah nasional masing-masing negara dan bukan Uni Eropa.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper