Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Reaktif Soal Bunda Putri, SBY Dinilai Berlebihan

"Presiden jangan terlalu banyak bicara, hal-hal tidak penting biarkan saja para menteri terkait yang berbicara," kata pakar komunikasi publik, Tjipta Lesmana, Rabu (23/10).
Fitri Sartina Dewi
Fitri Sartina Dewi - Bisnis.com 23 Oktober 2013  |  18:55 WIB
Reaktif Soal Bunda Putri, SBY Dinilai Berlebihan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disarankan untuk sebaiknya menahan diri untuk berbicara hal-hal yang kurang penting ke publik.

"Presiden jangan terlalu banyak bicara, hal-hal tidak penting biarkan saja para menteri terkait yang berbicara," kata pakar komunikasi publik, Tjipta Lesmana, Rabu (23/10).

Dia menilai, masih banyak hal.penting yang seharusnya dibicarakan dan mendapat perhatian Presiden, misalnya kasus hukuman mati TKI dan hal-hal penting menyangkut kepentingan rakyat yang lainnya.

Reaksi Presiden SBY terkait dengan pernyataan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq di pengadilan tindak pidana korupsi mengenai kedekatannya dengan sosok Bunda Putri, dinilai berlebihan.

"Mungkin saat itu Pak Presiden tengah kesal atau marah dengan tuduhan Luthfi," katanya.

Tjipta juga tidak mengetahui alasan mengapa SBY lebih reaktif dalam menanggapi isu Bunda Putri dibandingkan dengan Sengman.

 

"Saya tidak mengerti apa alasannya, hanya SBY dan Tuhan yang tahu alasannya."

Dia mengharapkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memanggil pihak-pihak yang disebut-sebut terlibat dalam kasus suap impor daging sapi.

Hal itu dilakukan demi menegakkan hukum dan mencari kebenaran apakah pihak-pihak itu memang benar terlibat dalam kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sby bunda putri
Editor : Yusran Yunus

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top