Bisnis.com, NUSA DUA - Presiden China Xi Jinping mengimbau anggota APEC tidak perlu khawatir dengan perlambatan pertumbuhan Negeri Panda, karena hal itu merupakan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang negara tersebut.
“Untuk mencapai pertumbuhan, dibutuhkan proses yang panjang dan menyiksa. Banyak yang khawatir kami dengan prospek hard landing China, tapi saya tekankan keyakinan kami melihatmasa depan ekonomi kami,” ujarnya pada APEC CEO Summit 2013, Senin (7/10/2013).
Perekonomian China pada paruh pertama tahun ini bertumbuh 7,6% dan Xi mengklaim angka itu masih masuk akal bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu. “Indikator ekonomi sudah sesuai harapan, jadi seharusnya tidak ada yang terlalu mengejutkan".
Xi menjelaskan perlambatan China yang dampaknya banyak ditakutkan itu adalah akibat inisiatif ekonomi pemerintah guna menggandakan PDB dan pendapatan per kapita pada 2020. Untuk saat ini, Xi menilai level pertumbuhan 7% saja sudah mencukupi kebutuhan China.
Untuk dapat memantapkan pembangunan jangka pendek dan menengah, dibutuhkan reformasi struktural yang mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Namun, dia optimistis langkah itu adalah formula yang tepat bagi pembangunan berkelanjutan.
“Dulu kami bergantung pada ekspor dan investasi untuk pertumbuhan, tapi sekarang kami ingin menekankan konsumsi domestik. Jadi, kami tidak hanya mementingkan angka PDB, tapi kualitas dan efisiensi pertumbuhan,” jelasnya.