Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Mahal, Permintaan Daging di Malang Turun 30%

Bisnis.com, MALANG - Permintaan daging sapi di Malang turun hingga 30% terkait dengan melemahnya daya beli masyarakat akibat masih tingginya harga komoditas pangan yang di kisaran Rp90.000 per kg.

Bisnis.com, MALANG - Permintaan daging sapi di Malang turun hingga 30% terkait dengan melemahnya daya beli masyarakat akibat masih tingginya harga komoditas pangan yang di kisaran Rp90.000 per kg.

Ketua Seksi Jagal Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia Malang Abu Hasan mengatakan akibat melemahnya permintaan daging sapi, maka harga sapi untuk memenuhi konsumsi harian masyarakat juga turun Rp200.000 per ekor sejak sepekan lalu.

“Sebelumnya harga berat hidup sapi Rp38.000 per kg, tetapi 10 hari lalu turun menjadi Rp37.000 per kg,” kata Hasan di Malang, Kamis (3/10/2013).

Sebelumnya, permintaan konsumsi daging 8 ton per hari. Namun, dalam satu bulan terakhir permintaannya berkurang 30%.

Dengan harga daging sapi yang di kisaran Rp90.000 per kg, kata Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Edy Kristianto, maka masih memberatkan konsumen.

Untuk dapat menekan harga, maka Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) bisa mendatangkan sapi impor maupun dari berbagai daerah bahkan impor untuk dipasok ke pasar Malang.

Dengan begitu maka, RPH bisa berperan dalam menstabilkan harga daging sapi di Malang dan sekitarnya.

Direktur PD RPH Kota Malang Djoko Sudadi mengatakan sebenarnya dirinya berancang-ancang memproses sapi menjadi produk sapi beku, karena sudah ada peralatan pendukung seperti cold storage dan lainnya.

Rencananya, produk tersebut untuk kebutuhan daging sapi beku Jakarta. Permintaan daging sapi beku di Ibu Kota sangat sangat besar.

“Namun, dengan datangnya daging sapi impor, harga daging dari daerah justru menjadi mahal, karena rencana bisnis memasok sapi ke Jakarta pun kami urungkan.”

Beberapa perusahaan pemasok daging sapi ke Jakarta asal Surabaya berhenti melakukan pengiriman karena tidak ada permintaan.

Sapi korban naik
Sementara itu, harga sapi naik rata-rata naik sekitar Rp600.000 per ekor sebagai dampak dari banyaknya permintaan hewan tersebut untuk kurban di Hari Raya Iduladha, 16 Oktober 2013.
“Sebelumnya harga bobot hidup sapi hanya Rp37.000 per kg, kini naik jadi Rp40.000 per kg,” kata Abu Hasan di Malang, Kamis (3/10/2013).
Bobot setiap ekor sapi rata-rata sekitar 200 kg. Dengan demikian maka kenaikan harga per ekornya mencapai Rp600.000. Harga bobot hidup sapi untuk kurban sebesar Rp40.000 per kg itu berlangsung sejak 10 hari lalu.
Kenaikan harga sapi sebesar itu, khusus untuk konsumen yang akan berkorban, sedangkan harga sapi untuk konsumsi sehari-hari masyarakat, harganya justru turun Rp1.000 per kg.
Karena itulah, meski harga sapi secara umum naik sebagai dampak perayaan Iduladha, namun khusus untuk memasok pengusaha jagal harganya justru turun.
Dengan penurunan harga bobot daging hidup tersebut, maka harga eceran tidak naik, tetap di kisaran Rp90.000 per kg. Harga kulakan pengecer mencapai Rp75.000 per ekor berupa daging dan tulang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper