Bisnis.com, MUNICH—Perusahaan rekayasa (engineering), Siemens AG, akan mengurangi 15.000 karyawan dari seluruh dunia untuk mengefisienkan biaya operasional tahunan.
Chief Executive Officer (CEO) Siemens AG yang baru Joe Kaeser menuturkan angka tersebut mewakili 4% dari total 370.000 pekerja perseroan di seluruh dunia.
Menurutnya, langkah tersebut terpaksa dilakukan untuk mengejar ketinggalan perseroan dalam perolehan laba dengan dua rivalnya, yakni General Electric Co. dan ABB Ltd.
“Sepertiga dari pengurangan itu akan dilakukan di Jerman,” ujar juru bicara Siemens Oliver Santen seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (30/9/2013).
Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut terhadap rencana pengurangan pekerja di sejumlah regional.
Siemens merupakan perusahaan rekayasa terbesar di Eropa. Semula, perseroan diproyeksikan akan memberhentikan hanya 8.000 pekerja, tepatnya pada Oktober tahun lalu.