Bisnis.com, NAIROBI—Kelompok bersenjata terkait dengan Al-Qaeda masih menyandera sejumlah orang yang belum diketahui berapa banyak di sebuah mal di ibu kota Kenya, Nairobi, menyusul serangan kemarin yang menewaskan 59 orang.
“Lebih dari 175 orang terluka dalam kejadian itu,” kata Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Ole Lenku kepada wartawan seperti dikutip Bloomberg hari ini, Minggu (22/9/2013).
Dewan penasihat keamananan nasional negara itu menggelar pertemuan hari ini dan operasi pembebasan sandera di dalam gedung itu masih berlangsung alot. Lebih dari 1.000 orang berhasil dibebaskan.
“Kondisinya masih sangat, sangat rentan. Prioritas kami tetap berusaha menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin dan itu yang membuat operasi ini menjadi sangat, sangat alot,” kata Lenku s.
Kejadian kemarin merupakan serangan paling mematikan di Kenya sejak pengeboman Kedutaan Besar AS di pusat kota Nairobi pada 1998, yang menewaskan 213 orang.
Kelompok militan al-Shabaab di negara tetangga Somalia pernah mengancam melakukan serangan di Kenya setelah negara itu mengerahkan tentaranya ke selatan Somalia pada Oktober 2011 untuk memerangi kelompok itu.
Pada 2010, kelompok militan itu juga pernah membunuh 74 orang dalam sebuah serangan di restoran dan sport club di Uganda.