Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Festival Derawan 2013: Pemerintah Anggap Sukses, Warga Justru Kecewa

Bisnis.com, BERAU—Puluhan yacht asing berjejer rapi di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kapal-kapal pesiar mewah itu berasal dari Australia, Jerman, Korea, Jepang, Selandia Baru, Belanda dan negara lainnya. Para yachter, sebutan

Bisnis.com, BERAU—Puluhan yacht asing berjejer rapi di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kapal-kapal pesiar mewah itu berasal dari Australia, Jerman, Korea, Jepang, Selandia Baru, Belanda dan negara lainnya.

Para yachter, sebutan bagi pengemudi yacht sudah berada di Pulau Derawan sejak 12 September 2013. Mereka tengah mengikuti kegiatan Rally Yacht, salah satu rangkaian acara pada ajang Festival Derawan 2013.

Festival Derawan 2013 merupakan sebuah ajang untuk mempromosikan wisata Kepulauan Derawan agar dikenal luas hingga ke internasional. Tema yang diangkat adalah Derawan for Future. Diharapkan, pasacakegiatan ini, nama Pulau Derawan bisa seharum Bali atau Raja Ampat yang memiliki keindahan wisata laut.

Festival ini bertujuan untuk mengenalkan rahasia keindahan alam sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Pulau Derawan memiliki kekayaan laut yang kaya. Pengunjung yang singgah ke Derawan, misalnya bakal dimanjakan dengan pemandangan indah.

Selain memiliki air laut bersih dan jernih, Pulau Derawan juga terkenal sebagai negeri bagi hewan laut seperti penyu, ubur-ubur dan beragam ikan cantik lainnya. Sambil menyelam atau snorkeling, wisatawan bisa melihat secara dekat keindahan biota laut Pulau Derawan.

Humphry Singal, Ketua Bidang Yacht Rally Bagian Utara untuk Festival Sail Komodo Indonesia mengatakan para yachter sangat menikmati keindahan Pulau Derawan. Mereka mendapat kesempatan menikmati keindahan alam untuk menyelam dan menyaksikan biota laut yang berada di pulau clear underwater itu. “Mereka sangat puas,” kata Humphry yang merangkap sebagai salah satu juri Rally Yacht saat ditemui wartawan di Pulau Derawan.
 
Para yachter merupakan pesiar yang sudah berbulan-bulan berkeliling dunia. Mereka start dari  Filipina, Sangihe, Bitung, Kwandang menuju Derawan dan Tarakan melalui jalur pertama. Sementara di jalur kedua, yacht-yacht melewati Thailand, Singapura, Anambas, Kinabalu, Malaysia Timur, Tarakan dan tertambat di Pulau Derawan. “Setelah singgah di Pulau Derawan, mereka akan berlayar lagi ke pulau-pulau di penjuru dunia lainnya."

Humhpry mengklaim, selain bakal mendatangkan para wisatawan domestik dan asing, festival berkelas internasional juga akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat Pulau Derawan. "Minimal secara tidak langsung para pengunjung akan berburu kuliner dan aksesori dari warga."

Selain diramaiakan oleh ajang Rally Yacht, Festival Derawan 2013 juga dimeriahkan dengan beberapa kejuaraan antara lain festival layar dan selancar angin di Tanjung Batu, Kabupaten Berau. Sementara lomba terjun payung diselenggarakan di Lapang Pemuda, Kabupaten Berau sekaligus sebagai puncak acara pada 20 September 2013.

Kecewa

Namun, alih-alih mempromosikan Pulau Derawan ke mancanegara, Festival Derawan 2013 ini malah sepi pengunjung. Warga yang membuka lapak dagang di bibir pantai maupun di perkampungan, mengeluh dengan festival tersebut.

Hairun, 60, Ketua RT 001 Pulau Derawan merasa kecewa atas tidak dilibatkannya warga pada festival internasional tersebut. Padahal, jauh-jauh hari warga sudah siap untuk berjualan. Dia merasa festival ini hanya mendompleng nama Pulau Derawan semata.

Hampir 90% warga Derawan berprofesi sebagai nelayan. Sisanya bekerja bantu-bantu di penginapan atau restora di area pantai Derawan milik investor asing. Ada juga yang membuat kerajinan tangan dari aneka kerang untuk dijual sebagai oleh-oleh pengunjung.

Hairun bahkan membandingkan dengan ajang PON pada 2008. Menurutnya, festival ini tidak ada apa-apanya bagi warga. Pekan Olahraga Nasional (PON) dulu katanya, yang sebagian digelar di Pulau Derawan sangat meriah dan berdampak terhadap perekonomian warga.

Dia mengatakan seharusnya jika ajang internasional ini diberinama Festival Derawan 2013, minimal, lanjutnya pusat acara berada di Pulau Derawan. "Buktinya acara malah dilakukan di Tanjung Batu dan Tanjung Redep, di Pulau Derawan sendiri tidak ada apa-apa, sudah jelas warga kecewa."

Kekecewaan juga terpancar di wajah Firllya Shella, 21. Shella, panggilan akrabnya merupakan mahasiswi semester akhir Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) yang sedang berlibur dengan orangtuanya.

Sejak tiba di Pulau Derawan pada Kamis (19/9/2013), dia bertanya-tanya denhgan suasana pantai Derawan yang tampak sepi pengunjung. "Padahal di media sosial dan televisi gaung Festival Derawan ramai sekali. Tapi kok sepi begini," ungkapnya.

Shella menambahkan, dia dan orangtuanya yang dinas di Kementerian Berhubungan di Jakarta berencana menikmati liburan selama tiga hari. Selain ingin bersnorkeling, rombongannya akan mengunjungi Pulau Maratua dan Pulau Kakaban. Dia mengatakan kedatangannya ke Derawan merupakan pertama kali. Shella penasaran dengan keindahan laut Derawan.

Valiani, salah seorang blogger asal Jakarta yang diundang resmi untuk meliput Festival Derawan mengatakan hal serupa. Dirinya merasa janggal akan festival tersebut. "Kebanyakan acara dilakukan di Tanjung Redeb dan Tanjung Batu, Berau. Tetapi kenapa kami dari blogger hanya ditempatkan di Pulau Derawan yang gak ada acara apa-apa," keluhnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper