Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR Komisi X Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir mengaku kembali dicecar penyidik KPK mengenai proses penambahan penganggaran proyek PON Riau di kalangan DPR.
Dia mengatakan keterangan itu sudah beberapa kali disampaikan ke KPK, dan kali ini dia mendapatkan pertanyaan yang sama.
"Soal anggaran PON, ya proses penganggaran di Komisi X. Itu saja," kata Kahar usai keluar dari gedung KPK, Kamis (5/2013).
Dia juga mengatakan mesti dicek kembali siapa anggota Komisi X DPR yang ikut mengusulkan penambahan penganggaran PON Riau. Semuanya, tercantum dalam risalah rapat yang bisa diperiksa apakah ada dirinya yang mengusulkan penambahan itu.
Namun, Kahar enggan mengomentari tentang dugaan dirinya menerima uang Rp9 miliar dari mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Lukman Abbas.
Dalam kasus korupsi penyelenggaran PON Riau itu, KPK telah menetapkan Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka.
Rusli Zainal dijerat KPK terkait kasus dugaan korupsi dalam pembahasan revisi Perda No. 6/2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak Pekan Olahraga Nasional Riau dan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) 2001-2006. Rusli resmi ditahan KPK pada 14 Juni 2013 lalu, atau empat bulan setelah ditetapkan sebagai tersangka.