Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Pranowo Siap Lengser Bila Terlibat Korupsi e-KTP

Bisnis.com, SEMARANG--Ganjar Pranowo menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah jika terbukti terlibat kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP dan menerima aliran dana sebesar  US$500.000.

Bisnis.com, SEMARANG--Ganjar Pranowo menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah jika terbukti terlibat kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP dan menerima aliran dana sebesar  US$500.000.

"Begitu saya ketahuan menerima itu, saya mundur besok paginya (dari jabatan Gubernur Jateng)," katanya di Semarang, Rabu (28/8/2013)

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan bahwa terdapat dua kejanggalan terkait dengan tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menjadi terpidana kasus suap Wisma Atlet Sea-Games itu.

"Kejanggalan pertama adalah ketika disebut nama Haeruman, Ganjar, dan Arief Wibowo yang menjadi pimpinan Komisi II, tidak mungkin dalam satu pimpinan komisi itu ada dua dari satu fraksi yang sama, Ganjar dan Arief Wibowo," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Kejanggalan kedua, katanya, sampai hari ini tidak ada yang menyebut siapa yang mengantarkan uang.

"Melalui forum ini saya menantang untuk membuka dan saya akan bantu KPK untuk mengungkap kasus ini," kata anak kelima pasangan Pamudji  dan Sri Suparni  itu.

Suami Siti Atiqoh Supriyanti itu juga menyatakan kesediaannya untuk diperiksa penyidik KPK. "Kalau bisa besok pagi diperiksa."

Ganjar mengaku tidak mengetahui motivasi Nazaruddin menuding dirinya terlibat korupsi proyek pengadaan e-KTP.

"Saya lagi menganalisis apakah ini cara mendistorsi secara politik karena PDI Perjuangan ratingnya tertinggi. Namun, ini adalah risiko kita berpolitik, kita nikmati saja," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya orang yang sangat keras terkait dengan beberapa hal pada pengadaan e-KTP yang nilainya sangat besar itu dan tidak pernah berhubungan dengan orang-orang yang mengerjakan proyek tersebut.

"Saya terkejut sambil mesam-mesem 'nek dikei duit semono' (kalau dikasih uang sebesar itu, red.) dan saya saya doakan semoga Pak Nazaruddin segera beres kasusnya,"  tegas Ganjar (Antara).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper