Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUT RI Ke-68: Inilah Kartini Masa Kini Ala Surabaya

Bisnis.com, SURABAYA-Sedikitnya 500 orang perempuan duduk di kursi merah sederhana seperti yang biasa digunakan di kondangan, Minggu (18/8/2014) siang, di lantai II Kapas Krampung Plaza.

Bisnis.com, SURABAYA-Sedikitnya 500 orang perempuan duduk di kursi merah sederhana seperti yang biasa digunakan di kondangan, Minggu (18/8/2014) siang, di lantai II Kapas Krampung Plaza.

Para perempuan itu mayoritas berumur 30-40 tahun, dan pofesi utamanya adalah ibu rumah tangga. Setidaknya itu terlihat dari sejumlah ibu yang membawa anaknya turut serta.

Acara sehari setelah peringatan ke-68 Kemedekaan Republik Indonesia itu masih bernuansa merah putih. Seirama dengan dekorasi, pekik merdeka kerap digemakan dalam ruangan.

Para "kartini" itu bertemu dalam Silaturahmi Pahlawan Ekonomi. Perempuan garda garda depan keluarga itu memang kandidat pahlawan ekonomi.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan para ibu rumah tangga itu kunci kesejahteraan keluarga.  "Makanya mereka itu pahlawan ekonomi, ibu berdaya maka keluarga semakin kuat," jelasnya, Minggu (18/8/2013).

Para pahlawan itu memang tak lahir dari "ruangan kosong", mereka dilatih. Ada 31 pelatihan keterampilan yang bisa diikuti para ibu itu. Kegiatan sejak Agustus hingga November semuanya gratis. Sedangkan materi pelatihan yang diberikan di antaranya membuat nasi kotak, lumpia, es campur, roti semprit, risoles, dan lainnya.

Risma mengatakan ada 1.200 kelompok yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan pahlawan ekonomi. Setiap kelompok bisa terdiri dari empat orang hingga 20 orang.

"Kami targetnya setiap kelurahan ada 3 kelompok dari 163 kelurahan, seharusnya 500-600 kelompok. Ternyata melebihi," tambahnya.

Menurutnya, membentuk pahlawan ekonomi memang tidak hanya soal pelatihan. Pasalnya, para peserta pelatihan itu diuji apakah berhasil bertarung di pasar. "Saya tahu kadang ada yang berhenti di tengah jalan. Tetapi yang terpenting jangan menyerah," tambahnya memotivasi.

Terkendala Pasar

Pertarungan di pasar juga menjadi penekanan Chairul Tanjung yang hadir dalam silaturahmi. Menurutnya, paling penting bagaimana berinovasi agar menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

"Produk terbaik nanti bisa dijual ke Carrefour," janjinya. "Sementara satu toko dulu, bila terbukti laku bisa dimasukkan ke semua Carrefour."

Meski pelatihan setiap tahun digelar, nyatanya menjadi pahlawan ekonomi tak semudah membalik telapak tangan. Sutarmi Siti Rofiah, 55, yang berasal dari keluarga miskin mengikuti pelatihan sejak 2010.

Setelah itu, kata Rofiah, dari 25 warga miskin di Nginden yang dilatih hanya satu bertahan. Ia bertahan dengan membuat kerajinan berbahan daun kupu kering dan karton bekas. Kedua bahan itu dijadikan kerajinan berbentuk wadah bolpoin, tisu, pot bunga kering dsb.

"Saya sudah jadi pembicara, di pelatihan dan kampus, lebih 10 kali. Hanya sulit untuk menjadikan kerajinan tumpuan hidup," jelas perempuan yang biasa menjadi buruh serabutan itu.

Dia menilai untuk mengentaskan keluarga miskin melalui kerajinan perlu diperkuat aspek pemasaran. Sebab berdasar pengamatannya, banyak barang dibuat tanpa diserap pasar maka tidak ada gunanya.

Keluarga miskin di Kota Pahlawan saat ini 78.000 kepala keluarga. Pemkot memberdayakan mereka melalui pelatihan usaha yang digelar lintas instansi.

Keluarga dampingan yang berhasil diseleksi mulai dari kelurahan, kecamatan dan dijadikan kandidat pahlawan ekonomi. Sosok teladan akan dinobatkan jadi inspirasi November mendatang.

Semoga saja, langkah Pemkot Surabaya itu bisa mengisi kemerdekaan yang telah ditebus dengan jiwa dan raga pejuang. Sehingga diharapkan lahir pahlawan-pahlawan baru di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper