Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rouhani Resmi Presiden Iran Gantikan Ahmadinejad

Bisnis.com, DUBAI—Ulama moderat Hassan Rouhani resmi menjabat sebagai presiden Iran, Sabtu (3/8/), menggantikan Mahmoud Ahmadinejad, setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mendukungnya.

Bisnis.com, DUBAI—Ulama moderat Hassan Rouhani resmi menjabat sebagai presiden Iran, Sabtu (3/8/), menggantikan Mahmoud Ahmadinejad, setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mendukungnya.

Laporan media Iran menyebutkan, Rouhani yang memenangi pemilu pada Juni lalu itu diharapkan bisa mengakhiri sengketa program nuklir negeri Persia ini. Hal inilah yang bisa mencegah adanya kemungkinan perang baru di kawasan Timur Tengah.

Khamenei mencium pipi Rouhani dan presiden baru itu pun mencium pemimpin tertinggi itu pada kerah bajunya.

Awal Rouhani menjabat presiden ini telah mengakhiri masa kepemimpinan Ahmadinejad, yang 8 tahun lamanya Iran menjadi terkucil dan berada di bawah sanksi PBB, Amerika Serikat, dan Uni Eropa atas program nuklirnya. Atas sanksi ini, Iran mengalami tekanan perekonomian.

Sebagai presiden baru, Rouhani menghadapi tantangan besar, termasuk memerangi inflasi yang dia katakana mencapai 42% bulan lalu, menurunkan angka pengangguran, dan menjembatani perpecahan politik antara fraksi konservatif, moderat, dan reformis.

Ujian terdekatnya adalah membujuk parlemen untuk menyetujui calon-calonnya pada posisi kabinet.  Dia mengharapkan calon-calon itu segera bisa memperkenalkan dirinya pada Minggu nanti setelah dia mengucapkan sumpah jabatan.

“Rouhani pasti akan menunjuk orang-orang baru, pria atau wanita, yang lebih kompeten untuk mengisi posisi strategis di institusi dan kementerian perekonomian. Dia juga akan mengikuti kebijakan perekonomian yang lebih bijaksana,” kata Shaul Bakhas, seorang sejahrawan Iran di George Mason Universtiy di Virginia.

“Namun masalah ekonomi masih mengejutkan… Di atas semua itu, tanpa adanya pengurangan sanksi, nampaknya masih sulit melihat Rouhani bisa menggerakkan roda perekonomian [di Iran] lebih baik lagi,” tutupnya. (Reuters) (foto: policymic.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper