BISNIS.COM, BOGOR -- Indonesia menawarkan wilayah Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah untuk mengembangkan peternakan sapi dengan menggunakan dana investasi dari Australia.
Hal itu dikemukakan Menko bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (5/7/2013).
"NTT itu yang kami tawarkan. Jadi konteksnya adalah trade dan investement," ujarnya. Hatta mengakui bahwa Pemerintah Australia telah mengirimkan surat untuk menawarkan paket investasi khusus di bidang sapi di Indonesia senilai A$60 juta.
"Paketnya baru kemarin dikirim ke saya, 4 Juli kemarin. Intinya itu, paket investasi. Investment, cattle breeding and capacity building. Paketnya ini disebut nya-Ausie beef and cattle industry government forum. Saya akan bahas sama teman-teman sesegera mungkin."
Disamping paket pembiayaan dari Australia, lanjutnya, pemerintah RI sendiri menyediakan daa Rp1 triliun untuk investasi sapi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kalau ini [pembiayaan dari Pemerintah Australia dan RI] dikombinasikan, maka akan ada investasi besar di situ [di bidang sapi]," ujarnya.
Hanya saja, Hatta enggan menuturkan waktu pelaksanaan realisasi implementasi tersebut. Yang jelas, lanjut Hatta, pemerintah tidak ingin Indonesia terus bergantung kepada negara lain dengan terus menerus mengimpor sapi.