BISNIS.COM, JAKARTA -- Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) sedang menyusun Buku Putih Pemerintahan Indonesia dan ditargetkan terbit akhir tahun ini.
"Jadi dalam buku ini kita fokuskan pada penguatan sistem. Dari segi manajemen pemerintahan saja sudah banyak masalah, dimana sangat tidak efesien, tak produktif, korups, dan sebagainya, " ujar Ketua Dewan Pertimbangan MIPI Prof Dr Ryaas Rasyid.
Dia mengungkapkan itu di sela-sela seminar MIPI Lecture bertema "The World Without Center: The Domestic Preoccupations of AmericaN EuropeN and China", dengan menghadirkan Guru Besar Hawaii University Prof Henningsen MA PhD, Kamis (27/6).
Dia menjelaskan buku itu akan membeberkan soal bagaimana sejarah, ke mana arahnya, bagaimana idealnya pemerintahan Indonesia.
Asri Hadi, Kepala Bidang Humas MIPI, yang juga Ketua Panitia mengatakan, buku ini akan dipaparkan sejarah pemerintahan dari masa lampau, masa sekarang, dan proyeksi ke depan seperti apa. Dengan demikian, bisa diperoleh gambaran secara utuh, tidak sepotong-sepotong.
Misalnya, pemerintahan mulai dari periode zaman Belanda, perang kemerdekaan, Orde Baru, Era Reformasi, dan sebagainya. "Nah kita sebagai MIPI ingin membuat semacam ringkasan dari semuanya. Sehingga bagi praja-praja, calon-calon pemimpin masa datang punya gambaran," jelasnya.
Dalam menyusun buku tersebut, lanjut Asri, para pakar di MIPI akan merekonstruksi kembali buku-buku tentang pemerintahan yang sudah ada.
"Setiap buku itu punya pandangan tersendiri, tanggapan tersendiri pula. Nah kita dari MIPI merekonstruksi itu semua," kata staf pengajar IPDN dan dosen tamu Seskoal.
Para pengarang itu terdari dari tim pakar MIPI seperti Prof Ryas Rasyid, Prof Arbi Sanit, Prof Chusnul Mariyah, Prof Ramlan Surbakti, Dirjen Otda, dan sebagian guru-guru besar dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.