BISNIS.COM,JAKARTA—Kepala Staf TNI AD Jenderal Moeldoko meminta prajuritnya agar mengorbankan jiwa korsa yang positif, bukan mencontoh jiwa korsa yang negatif seperti dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"Jiwa korsa harus tetap ada. Kalau hilang sama saja prajurit hilang nafasnya," katanya seusai menyaksikan ketangkasan Beladiri Militer,Taekwondo, Yongmoodo, Boxer, Karate, Merpati Putih dan Pencak Silat yang diikuti oleh 5.342 Prajurit TNI AD di Jakarta, Jumat (21/6/2013).
Menurutnya, jiwa korsa positif adalah jiwa korsa demi kesatuan TNI, bukan seperti layaknya prajurit yang main hakim sendiri untuk kepentingan pribadi.
“Kalau dia kalah berkelahi terus mengajak temannya, itu namanya prajurit yang pengecut. Karena itu saya melatih prajurit saya untuk tidak menjadi prajurit yang pengecut," tegasnya.
Dia menambahkan penerapan jiwa korsa yang sesungguhnya adalah ketika prajurit saling melindungi saat bertugas, misalnya saat perang.
Apabila ada rekannya yang tertembak saat perang, maka sebagaia prajurit harus menolong.
"Bahkan berani korbankan nyawa demi lindungi teman, itulah jiwa korsa."