BISNIS.COM, SYDNEY--Pramugari Qantas mengajukan gugatan terhadap Rolls-Royce Holdings Plc terkait dengan insiden meledaknya mesin pesawat pada 2010, yang diklaim berdampak pada kondisi psikologis penumpang.
Sandy Lim, pramugari Qantas Airways Ltd., tengah bertugas sebagai pramugari di kelas ekonomi premium ketika peristiwa itu terjadi.
Hasil penyelidikan regulator Australia menyatakan ledakan tersebut diakibatkan kebocoran minyak yang memicu api dan membuat kegagalan mesin, demikian dilansir Bloomberg, Kamis (20/6).
Gugatan ini diajukan ke pengadilan di Sydney pada 6 Februari.
Lam mengklaim kecelakaan tersebut memengaruhi psikis seluruh penumpang. Namun, tidak disebutkan berapa besar kerugian materil dan imateril yang harus dibayarkan oleh tergugat.
Dalam peristiwa di pesawat A380 itu, seluruh 469 orang yang berada dalam pesawat tidak mengalami cidera fisik. Qantas lantas tidak menerbangkan armada Airbus SAS superjumbo mereka selama 3 minggu.
Maskapai Negeri Kangguru itu kemudian mendapatkan kompensasi sebesar A$95 juta atau setara dengan US$88 juta dari Rolls-Royce. Adapun keseluruhan kerugian yang diderita mencapai setidaknya US$242 juta.
Rolls-Royce yang berbasis di London, Inggris, belum memberikan jawaban atas gugatan tersebut.(Foto:news.com.au)
