BISNIS.COM, JAKARTA—Sebanyak 13 orang luka-luka menyusul aksi demonstrasi penolakan penaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Ternate, Maluku Tengah.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Kombes Pol Agus Rianto mengatakan mereka yang terluka itu terdiri dari baik pihak Kepolisian maupun pihak demonstran.
Agus mengungkapkan tujuh anggota polisi mengalami luka-luka. Satu di antaranya dirawat di UGD RSU di Ternate.
Sementara dari pihak demonstran ada enam yang terluka, satu di antaranya merupakan wartawan dari Harian Mata Publik. Mereka terkena luka tembak peluru karet.
“Keenamnya itu ada yang terkena di paha sebelah kanan, telapak kaki kiri, wartawan terkena pinggul sebelah kiri, dan ada juga yang terkena paha sebelah kanan,” jelasnya hari ini, Senin (17/6/2013).
Agus juga membantah bahwa polisi menggunakan peluru tajam. Menurutnya, penggunaan peluru karet tersebut sudah sesuai dengan prosedur tetap (protap) dan sesuai tahapan yang sudah diatur.
Sebelumnya, aksi itu terjadi pada Senin (17/6) pukul 07.30 WIT. Sekitar 1.500 sampai 2.000 orang yang terdiri dari komponen mahasiswa dan gabungan kelompok masyarakat lainnya melaksanakan demonstrasi di wilayah Ternate, Maluku Utara.
Kegiatan tersebut semula berlangsung dengan kondusif, tapi aksi perjalanan dilakukan dengan cara melalui rute-rute jalan sehingga mengganggu aktivitas lainnya.
“Polri berupaya melakukan pencegahan agar kegiatan tersebut tidak berlarut-larut,” tegas Agus.
Lalu, massa mencoba masuk menuju bandara Sultan Babullah Ternate dengan maksud untuk menduduki bandara.
Bahkan ada penerbangan yang sempat tertunda. Akhirnya pada 12.05 WIT, aksi berubah menjadi tindakan anarkis oleh pengujuk rasa dengan melakukan pelemparan-pelemparan batu dan juga alat-alat lainnya seperti ketapel kepada petugas keamanan.
Agus menambahkan Kapolda Maluku Utara kini turun langsung memantau dengan mengendalikan lokasi secara langsung.