Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengimbau masyarakat yang merayakan hari buruh tidak melakukan sweeping.
Seperti diketahui dalam perayaan hari buruh, pengunjuk rasa sering kali memaksa buruh lain untuk ikut turun ke jalan.
"Sangat tidak diharapkan melakukan sweeping ke tempat lokasi pekerja. Bisa jadi mreka tidak ingin unjuk rasa," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Boy Rafli Umar kepada awak media di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Selain itu masyarakat yang ikut unjuk rasa juga diharapkan tidak melakukan tindakan anarkis. Sebab hal tersebut tidak sesuai dengan tata cara menyampaikan pendapat umun yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998.
Boy juga mengingatkan hari buruh tahun ini bertepatan dengan Car Free Day (CFD). Dengan demikian diharapkan masyarakat yang merayakan hari buruh dapat menghormati hak-hak masyarakat lain yang sedang menikmati CFD sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.
Polri sangat berharap kegiatan hari buruh dapat dilaksanakan di daerah masing-masing, sehingga tidak terpusat di satu tempat. Namun Polri sudah mengantisipasi pengamanan di beberapa titik rawan, khususnya di kota-kota besar.
"Konsentrasi di Jakarta itu di GBK, di depan istana, di depan gedung DPR-MPR," jelas Boy.
Kadiv Humas Polri yang baru saja menjabat pada bulan ini memastikan ada 16.000 personil yang siap mengamankan DKI Jakarta.