BISNIS.COM, JAKARTA—Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menargetkan akan menyelesaikan teka-teki identitas terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah yang terjadi pada Senin (3/6) lalu.
Seorang sumber di lingkungan Polri mengatakan, saat ini tim DVI tengah berusaha mengungkap identitas pelaku bom bunuh melalui metode ilmiah tes DNA, serta menganalisis sampel dari seseorang yang baru saja dikirimkan oleh Kapolres Poso AKBP Susnadi.
”Kami baru terima sampel pembanding dari Kapolres Poso dan diharapkan besok hasil uji tes DNA sudah keluar. Apakah sampel yang diduga keluarga pelaku itu macth dengan sampel jenazah pelaku. Kalau match ya artinya tugas kami untuk mengidentifikasi secara ilmiah telah selesai,” kata seorang sumber itu, Rabu (12/6/2013).
Namun, dia masih enggan mengungkapkan bahwa sampel yang dikirimkan oleh Kapolres Poso itu adalah milik seseorang yang diduga berinisial W.
“Tidak etis dibuka sekarang karena belum ada kepastian apakah pelakunya dia, seperti yang kami curigai atau bukan sebelum hasil tes DNA keluar,” terangnya.
Hingga kini, tambah sumber tersebut, pihaknya belum menerima sampel DNA pembanding atas terduga teroris yang tewas ditembak di Bandung bernama Sarame. Begitu juga dengan terduga teroris yang dikenali sebagai Nudin alias Bondan yang ditembak mati di Poso Selasa (12/6) lalu.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo kembali menegaskan jika pihaknya bisa memilih, maka aparat Kepolisian tidak perlu menembak mati para terduga teroris.
"Kami [polisi] rugi sebenarnya kalau yang bersangkutan [terduga teroris] sampai meninggal dunia. Namun kami tidak bisa ambil resiko jika terduga teroris mengancam keselamatan personel dan masyarakat sekitar. Kami harus ambil langkah-langkah yang tepat," jelas Timur di Mabes Polri, Rabu (12/6/2013).
Sebelumnya, tim DVI sudah menyelesaikan tes DNA atas jenazah milik Budi alias Angga, Bang Junet alias Encek, Abu Roban, Bastari, Toni, dan Bayu alias Ucup. Mereka tertembak mati dalam serangkaian operasi di Bandung, Kebumen, dan Kendal.