BISNIS.COM, NEW DELHI—Kemerosotan nilai rupee India yang mencapai rekor terendah menghalangi ruang gerak Reserve Bank of India untuk memangkas suku bunga pekan depan, dalam rapat kebijakan yang dijadwalkan sebanyak empat kali berturut-turut.
Berdasarkan perkiraan 10 dari 18 analis yang disurvei oleh Bloomberg, Gubernur bank sentral Duvvuri Subbarao akan mempertahankan suku bunga di level 7,25% pada 17 Juni.
Sementara itu, delapan analis lainnya memproyeksikan suku bunga akan diturunkan menjadi 7%.
Nilai tukar India melemah sekitar 7% terhadap dolar AS pada kuartal ini. Pelemahan tersebut merupakan yang terbesar di Asia, sehingga berpotensi menyebabkan harga impor menjadi lebih tinggi.
Rupee mencapai level terlemahnya pada Selasa (11/6), akibat beban defisit transaksi berjalan, lambatnya pertumbuhan ekonomi India dalam 1 dekade terakhir, dan spekulasi dolar akan menguat jika AS menerapkan stimulus moneter.
“Ketidakstabilan nilai tukar menjadi kekhawatiran baru di India,” ujar Rajeev Malik, ekonom CLSA Asia-Pacific Markets di Singapura. Menurutnya, pemangkasan suku bunga tidak akan berdampak banyak bagi pemulihan pertumbuhan, tetapi itu akan menyebabkan rupee melemah lebih jauh lagi. (Bloomberg)
