Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SNMPTN 2013: Universitas Brawijaya Terima 7.700 Mahasiswa dari 71.000 Pelamar

BISNIS.COM, MALANG— Sebanyak 7.700 mahasiswa diterima Universitas Brawijaya (UB) Malang melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dari 71.000 pelamar.

BISNIS.COM, MALANG— Sebanyak 7.700 mahasiswa diterima Universitas Brawijaya (UB) Malang melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dari 71.000 pelamar.

Pembantu Rektor I Bidang Akademik UB Bambang Suharto mengatakan Universitas Brawijaya sengaja memilih pelamar yang menempatkan UB sebagai pilihan pertama. Hal itu dilakukan karena UB khawatir jika mereka tidak melakukan daftar ulang bagi yang memilih UB sebagai pilihan kedua.

“Jumlah peminat UB melalui jalur SNMPTN kali ini menduduki peringkat ketiga setelah Universitas Padjadjaran (Unpad) sebanyak 75.000 pelamar dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebanyak 72.000 pelamar,” kata Bambang di Malang, Rabu (29/5/2013).

Sebelumnya UB sempat menduduki peringkat pertama. Para mahasiswa tersebut berasal dari sekitar 2.000 sekolah menengah atas (SMA) yang tersebar
di berbagai wilayah di Indonesia yang merupakan hasil seleksi dari 4.000 sekolah yang masuk ke UB.

Sebaran jumlah sekolah tersebut merata dari Aceh sampai Papua. UB sendiri memiliki kepentingan agar mahasiswa dan alumni UB bisa tersebar secara merata di seluruh Indonesia.

Penilaian yang dilakukan UB tidak hanya berdasarkan nilai saja. Karena jika bedasar nilai dikhawatirkan hanya siswa dari Jawa saja yang akan diterima.

“Selain SNMPTN kami juga akan menerima mahasiswa baru melalui dua jalur lainnya yakni seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri,” jelas dia.

Kuota untuk masing-masing jalur tersebut adalah 50% lewat SNMPTN, 30% lewat SBMPTN, dan 20% lewat jalur mandiri dari keseluruhan jumlah mahasiswa
yang akan diterima UB pada 2013 sekitar 15.000.


Penerimaan mahasiswa baru pada SNMPTN kali ini dikoordinir langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud). Melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) seluruh perguruantinggi negeri (PTN) di Indonesia bisa mengakses data kandidat pelamar yang memilihnya. Kemudian diseleksi.

“Semua data baik akademik maupun non akademik bisa diakses di PDSS. Inilah yang membedakan seleksi jalur SNMPTN yang pada tahun sebelumnya disebut penerimaan siswa berprestasi (PSB) jalur akademik dan non akademik,” ujarnya.

Dengan model penerimaan menggunakan PDSS yang dimulai pada 2013 tersebut seluruh SMA di Indonesia bisa memasukkan siswanya baik sekolah yang sudah terakreditasi maupun tidak. Hal ini berbeda dengan 2012 dimana hanya sekolah yang terakreditasi A dan B saja yang bisa mengikuti jalur PSB.

Kendati begitu model seperti itu, menurut Bambang, sarat akan kepentingan dan bisa mengurangi obyektifitas data yang masuk PDSS. Dalam hal ini bisa saja orang tua siswa dan guru memanipulasi agar nilai rapor siswa bagus karena memang seleksi hanya berdasar nilai rapor.

“Berdasarkan hal itu pada 2013 jalur SBMPTN kemungkinan kualitasnya bisa lebih diandalkan karena mereka melalui ujian berstandar nasional,” papar dia. (ltc)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Sofi’I

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper