Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PERBURUAN SATWA: 290 Badak Afsel Terbunuh Akibat Perburuan Cula

130517_cula badak (voanews.com-yus).jpgBISNIS.COM, BANGKOK-Sekitar 290 ekor badak bercula di Afrika Selatan dibunuh untuk diambil culanya sejak awal tahun ini. Pada 2012, total badak yang terbunuh akibat perburuan cula mencapai 668 ekor.
Farodlilah Muqoddam
Farodlilah Muqoddam - Bisnis.com 17 Mei 2013  |  22:36 WIB
PERBURUAN SATWA: 290 Badak Afsel Terbunuh Akibat Perburuan Cula

130517_cula badak (voanews.com-yus).jpg

BISNIS.COM, BANGKOK-Sekitar 290 ekor badak bercula di Afrika Selatan dibunuh untuk diambil culanya sejak awal tahun ini. Pada 2012, total badak yang terbunuh akibat perburuan cula mencapai 668 ekor.

"Kita berada di pusaran krisis perburuan badak,” ujar Mark Jones, dokter hewan di Inggris yang memimpin Humane Society International sebagaimana dikutip Inter Press Service, Jumat (17/5/2013).

Jones menambahkan pasar utama cula badak adalah Vietnam, negara di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai 87 juta jiwa. Vietnam telah lama menjadi target utama kampanye kelompok pemantau perdagangan satwa ilegal internasional karena meningkatnya permintaan domestik atas cula badak Afrika sejak lima tahun terakhir.

Lonjakan permintaan badak ini muncul karena dipengaruhi oleh keyakinan di kalangan penduduk setempat yang menganggap cula badak berkhasiat sebagai obat, termasuk untuk mengobati kanker, mabuk dan penambah gairah seks. Cula badak juga menjadi simbol status sosial masyarakat.

Seiring peningkatan permintaan, harga cula badak di Vietnam pun meroket. Jones mengatakan satu cula dari seekor badak dapat dihargai hingga US$150.000. Satu kilogram cula rata-rata dijual seharga US$65.000. (30/yus)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

badak lingkungan hidup konservasi perburuan liar cula

Sumber : Inter Press Service

Editor : Yusran Yunus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top