Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBUN SAWIT: Pemodal Malaysia Tanam Rp1 Triliun di Kampar

BISNIS.COM, PEKANBARU--Investor asal Malaysia yang tergabung dalam Malaysia Technology Development Corp (MTDC) siapkan dana hingga Rp1 triliun untuk membangun industri hilir kelapa sawit di Kabupatan Kampar.

BISNIS.COM, PEKANBARU--Investor asal Malaysia yang tergabung dalam Malaysia Technology Development Corp (MTDC) siapkan dana hingga Rp1 triliun untuk membangun industri hilir kelapa sawit di Kabupatan Kampar.

Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan Kabupaten Kampar memiliki kebun kelapa sawit terluas di Provinsi Riau, yakni hampir 700.000 hektar dengan 37 pabrik kelapa sawit (PKS).

Namun, imbuhnya, hingga kini belum ada industri hilir yang mengolah kelapa sawit menjadi minyak goreng dan berbagai produk turunan lainnya.

Selama ini, jelasnya, produksi kelapa sawit hanya dijual dalam bentuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), sehingga tidak memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan daerah penghasil.

“Untuk minyak goreng saja, masyarakat Kampar harus membelinya dengan harga mahal, padahal kelapa sawit banyak di sini. Makanya, kita akan bekerja sama dengan investor Malaysia membangun pabrik olahan kelapa sawit di sini,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.

Menurut Jefry, MTDC telah menyampaikan komitmennya untuk membangun pabrik olahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar dengan kesiapan dana hingga Rp1 triliun.

Pabrik tersebut, jelasnya, direncanakan memiliki kapasitas produksi yang mampu mengolah sekitar 120 ton CPO per jam.

“Kami sudah memiliki MoU [nota kesepahaman], dan bulan depan sudah mulai pembebasan tanah. Target kami, pada 2015 nanti, paling lama sudah bisa beroperasi,” tuturnya.

Guna mendukung keinginan MTDC mengembangkan industri hilir kelapa sawit di Kabupaten Kampar, imbuhnya, pihaknya akan memberikan kemudahan dalam berinvestasi, terutama menyangkut masalah perijinan.

Dia mengungkapkan dengan berdirinya pabrik olahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, tentunya akan memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan daerah.

Selain itu, lanjutnya, jumlah pengangguran di wilayah tersebut tentunya akan berkurang, mengingat kapasitas pabrik yang akan membutuhkan tenaga kerja cukup banyak.

“Kami menginginkan kerja sama pengembangan industri hilir kelapa sawit ini bisa segera terealisasi, apakah itu untuk pabrik minyak goreng, mentega, atau apapun produk turunan kelapa sawit, yang tentunya bernilai lebih kepada masyarakat dan daerah,” katanya.

MTDC yang sudah beroperasi selama 20 tahun, berada di bawah serikat kerajaan Malaysia yang dikendalikan langsung oleh Menteri Keuangan Malaysia.

Selain memberikan sokongan pendanaan, MTDC juga membawa teknologi yang bisa diaplikasikan dalam pengembangan sektor hilir kelapa sawit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper