BISNIS.COM, BATAM--Ratusan nelayan kota Batam melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Pemkot, mendesak pembatalan penetapan perairan Pulau Nipah sebagai kawasan labuh jangkar.
Aksi unjuk rasa itu menyusul hilangnya kawasan tangkap ikan di pulau tersebut yang dikeluhkan nelayan sejak perairan Pulau Nipah digunakan kapal-kapal tangker.
"Kami menolak peruntukan Pulau Nipah menjadi wilayah engker kapal," kata koordinator aksi, Faisal, Kamis (18/4/2013).
Dia mengatakan selama ini nelayan setempat memang mencari ikan di perairan tersebut sebelum Pulau Nipah ditetapkan sebagai kawasan labuh jangkar oleh pemerintah.
Oleh karena itu, lanjutnya, nelayan meminta agar pemerintah merubah tata ruang yang ada saat ini dan mengembalikan menjadi kawasan area tangkap ikan.
Rombongan nelayan tersebut mengancam akan memblokir segala aktifitas labuh jangkar kawasan tersebut karena akan mematikan pendapatan mereka.
"Kami akan memblokir kawasan Pulau Nipah," tuturnya.
Asman, salah satu nelayan yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan sejak ada kapal berlabuh di Pulau Nipah banyak jaring apung melayan yang rusak dan tidak ada yang bertanggungjawab.
"Kami hanya ingin agar wilayah tempat kami mencari makan tetap dilindungi," kata dia.
Meski begitu nelayan Batam itu tetap menyatakan mendukung Pulau Nipah yang merupakan salah satu pulau terluar Kota Batam dijadikan wilayah pertahanan Negara Kesatuan Reppublik Indonesia (NKRI) terdepan namun menolak dijaikan sebagi area komersil.
Untuk diketahui, Pemerintah penetapkan wilayah sekitar Pulau Nipah Kota Batam sebagai areal pertahanan dan penunjang ekonomi bidang perminyakan. Foto: Ilustrasi