Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGKOT CIREBON: 1.080 Armada Setop Operasi

BISNIS.COM, CIREBON--Sekitar 1.080 armada angkutan umum di Cirebon Jawa Barat berhenti beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.

BISNIS.COM, CIREBON--Sekitar 1.080 armada angkutan umum di Cirebon Jawa Barat berhenti beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan catatan dari Organisasi Angkutan Darat (Orgada) Cirebon dari jumlah kendaraan yang ditetapkan Pemda sebanyak 1.800 armada angkutan, kini yang beroperasi hanya 40% (berdasarkan perizinan), dan 60% lainnya berhenti beroperasi.

Sekretaris Organda Cirebon Karsono mengatakan penyebab banyaknya armada yang berhenti beroperasi karena kebutuhan masyarakat tidak seimbang, sehingga pemilik armada tidak sanggup menutup biaya operasional.

"Hampir setiap rumah kini punya kendaraan sendiri [sepeda motor], sehingga jasa angkutan umum kurang dibutuhkan lagi," katanya, Senin (15/4/2013).

Karsono mengungkapkan maraknya kepemilikan alat komunikasi juga membuat kondisi pengusaha jasa angkutan terpuruk, karena komunikasi bisa dilakukan setiap saat lewat telepon tanpa harus berkunjung.

"Dulu pengusaha angkutan umum kurang dari 3 tahun bisa balik modal, kalau sekarang baru bisa di atas 5 tahun," ungkapnya.

Karsono menambahkan beban operasional khususnya masalah suku cadang jadi hal yang terus memberatkan pengusaha jasa angkutan umum karena harga suku cadang sangat bergantung pada nilai dolar sedangkan tarif angkutan sudah diikat dalam aturan wali kota.

Ketika dihubungi terpisah, Kabid Kendaraan dan Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Cirebon Ujianto mengatakan pergeseran pola transportasi dari angkutan umum ke kendaraan pribadi memang tak terhindarkan.

Dia menuturkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar jasa angkutan umum bisa bertahan a.l peningkatan pelayanan dan kenyamanan, konversi BBM ke bahan bakar gas karena masih subsidinya masih terus diberikan pemerintah.

"Upaya konversi bahan bakar dari BBM ke gas sudah kami lakukan hanya tinggal mencari investor yang mengelola SPBG, karena tempat dan saluran gasnya sudah dibangun," katanya. Foto: Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper