BISNIS.COM, JAKARTA—Keluarga korban kasus penyerangan Lapas Cebongan pada Jumat (12/4/2013), menyampaikan sebanyak 4 permintaan untuk menguak tabir kejadian kasus, baik yang terkait dengan peristiwa di Hugo’s Cafe maupun peristiwa di LP Cebongan, Sleman.
Empat keluarga korban yang mengunjungi kantor Komisi Kepolisian Nasinal (Kompolnas) itu turut didampingi oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
“Kami minta kepada Kompolnas, karena memiliki kewenangan luar biasa untuk bisa melakukan pengawasan di dalam mengungkap peristwia,” kata koordinator Kontras Haris Azhar, Jumat (12/4/2013).
Adapun , empat permintaan mereka kepada Kompolnas, antara lain:
Pertama, memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden untuk membentuk TGPF yang teridir dari unsur masyarakat sipil, Kementerian Hukum dan Ham, Kepolisian, TNI, Komnas Ham, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Kedua, memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden agar kasus Hugo’s Cafe dibuka kembali, demi mengungkap dan menuntaskan kasus tersebut secara adil, transparan, dan akuntabel. Sebab, peristiwa penyerangan dan pembunuhan di luar proses hukum yang terjadi di Lapas Cebongan sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dari peristiwa di Hugo’s Cafe.
Ketiga, melakukan pengawasan secara aktif terhadap kinerja kepolisian dalam penyelidikan peristiwa di Hugo’s Cafe dan LP Cebongan.
Terakhir, meminta kepada kepolisian untuk membuka dan memaparkan hasil investigasi yang dilakuakn oleh kepolisian terkait dengan kasus penyerangan di Hugo’s Cafe dan Lapas Cebongan.