BISNIS.COM, SEOUL--Korea Utara menutup sementara sebuah area industri yang selama ini dijalankan bersama dengan Korea Selatan. Hal tersebut mengisyaratkan kemungkinan adanya moderasi ditengah ancaman peluncuran misil oleh Korut.
Meskipun Korut terus menyalahkan Korsel atas ketegangan yang terjadi minggu ini di kompleks perbatasan Gaeseong, langkah negara otoritarian tersebut untuk menutup area industri tersebut hanya bersifat “sementara.”
Keputusan itu diambil Korut sehari setelah Sekretaris Pertahanan AS Chuck Hagel mendesak rezim Kim Jong Un untuk melunakkan serangan retorika Korut yang mencakup ancaman perang nuklir.
Korea Utara berkali-kali menyatakan regional sedang diambang perang sejak tes nuklir mereka pada Februari menyebabkan Korut dijatuhi sanksi PBB, serta AS dan Korsel memulai perjanjian bersama bulan lalu.
Menurut analis Kim Yong Hyun dari Donggung University di Seoul, rezim Kim Jong Un mungkin sedang berusaha untuk mengurangi ketegangan bersamaan dengan pernyataan dari AS dan Korsel bahwa ancaman tes misil Korut bisa jadi semakin dekat.
Hyun mengatakan, “Pernyataan Kantor Berita KCNA dapat ditafsirkan sebagai isyarat bahwa Korut sedang berusaha –paling tidak untuk sekarang—menjaga situasi saat ini agar tidak menjadi lebih buruk.” Ancaman tembakan misil Korut sebenarnya ditujukan untuk mempengaruhi AS dan komuintas internasional secara psikologis.