BISNIS.COM, TOKYO -- Tangki penyimpanan 120 ton air radioaktif di pembangkit listrik nuklir Fukushima mengalami kebocoran dan telah mengkontaminasi lingkungan sekitar, demikian pernyataan Tokyo Electric Power Co, Sabtu (6/3/2013).
Juru bicara perusahaan listrik Jepang, TEPCO, Masayuki Ono, mengatakan hingga kemarin pihaknya belum mengetahui penyebab kebocoran yang terjadi pada satu dari tujuh tangki air tersebut.
Namun, mereka telah berencana untuk memompa 13.000 meter kubik air yang tersisa dan memindahkannya ke dalam tangki lainnya dalam dua pekan ke depan.
Air radioaktif yang bocor diharapkan tidak akan mengalir laut yang berjarak 800 meter dari lokasi. Sayangnya, perusahaan tidak menyebutkan sejak kapan kebocoran telah terjadi.
Operator pembangkit listrik nuklir Fukushima saat ini memang tengah menghadapi tantangan besar untuk mengontrol air tanah dan mempertahankan sistem pendingin untuk menjaga kestabilan reaktor.
Tokyo Electric Power mengatakan pihaknya kehilangan kemampuan untuk mendinginkan batang bahan bakar nuklir di salah satu reaktor selama tiga jam. Kejadian tersebut merupakan kegagalan kali kedua dalam tiga pekan terakhir.
Fasilitas nuklir ini menjadi lokasi bencana nuklir terburuk setelah peristiwa Chernobyl di Ukraina, ketika pada Maret 2011 gempa berkekuaran 9.0 Skala Richter mengguncang Jepang dan merusak sistem pendingin dan generator cadangan.