Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS LAPAS CEBONGAN: DPR Akan Gelar Rapat Konsultasi Dengan Presiden SBY

BISNIS.COM,JAKARTA--DPR akan menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minggu depan terkait kasus Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Yogyakarta yang sangat meresahkan masyarakat.Menurut Wakil Ketua DPR Pramono Anung, rapat

BISNIS.COM,JAKARTA--DPR akan menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minggu depan terkait kasus Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Yogyakarta yang sangat meresahkan masyarakat.

Menurut Wakil Ketua DPR Pramono Anung, rapat konsultasi dengan presiden DPR itu akan membicarakan masalah pembentukan tim untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Selain bertemu Presiden, pimpinan DPR juga akan meminta anggota DPR yang terlibat dalam pembahasan Undang-Undang Peradilan Militer untuk memperhatikan kasus Cebongan.

"Pembentukan tim akan jadi perhatian, pada rapat pimpinan akan disepakati. Kita akan mengusulkan pada Presiden," kata Pramono Anung di Kompleks Parlemen, Rabu (3/4). Pramono sepakat bahwa kasus Cebongan sangat mengkhawatirkan masyarakat karena terkait ancaman keamanan masyarakat.

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil (KSM) untuk Lapas Cebongan meminta DPR membentuk tim independen penyelidikan kasus Cebongan. KSM yang terdiri dari berbagai individu dan institusi mengadukan kasus penembakan di Lapas Cebongan itu kepada pimpinan  DPR dan meminta megusut tuntas kasus penyerangan tersebut.

"Kehadiran kami di ruang pimpinan DPR yang terhormat ini adalah untuk menyampaikan keprihatinan serta kepedulian kami atas kasus penyerangan Lapas Cebongan," ujar Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indrawati. Dia menambahkan, kasus penyerangan disertai penembakan yang menewaskan empat tahanan tersebut merupakan kasus luar biasa.

Menurutnya, para pelaku melakukan tindak kesewenang-wenangan saat menyerang lapas milik negara yang diduga dilatarbelakangi kasus pengeroyokan yang menewaskan Serka Santoso dari Kopassus Grup II Kandang Menjangan.

"Penyerang juga melukai dan menciptakan trauma bagi petugas penjaga lapas dan para tahanan lain. Ironisnya, hingga 11 hari kasus penyerangan tersebut dilakukan, masih belum ada titik terang pengungkapkan kasus," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Sumber : John Andi Oktaveri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper