Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS LAPAS CEBONGAN: Panglima TNI Setuju Investigasi Berkoordinasi Dengan Polri

BISNIS.COM, JAKARTA-TNI menyatakan pembentukan tim investigasi insiden Lapas Cebongan bertujuan untuk memastikan dugaan keterlibatan anggota TNI. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan investigasi TNI saat ini telah berlangsung dan berada dalam

BISNIS.COM, JAKARTA-TNI menyatakan pembentukan tim investigasi insiden Lapas Cebongan bertujuan untuk memastikan dugaan keterlibatan anggota TNI.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan investigasi TNI saat ini telah berlangsung dan berada dalam pengawasan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

"Sedang dilakukan kepala staf AD. Saya belum tahu [hasilnya], sedang dilakukan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/4).

Dia menjelaskan tujuan pembentukan tim investigasi tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan bersenjata yang menewaskan 4 tahanan Lapas Cebongan.

Panglima mengatakan tim investigasi bentukan TNI bekerja menggunakan data-data hasil penyelidikan kepolisian dan akan berkoordinasi dengan tim penyelidik Polri jika ditemukan bukti keterlibatan anggota TNI.

"Kalau ada [anggota TNI terlibat] kita berkoordinasi dengan kepolisian, data-data kepolisian akan kita gunakan untuk diolah, tentunya kita masih menunggu hasilnya," katanya.

Panglima menambahkan, jika ada anggota TNI yang terlibat, hasil penyelidikan tim investigasi TNI akan digunakan dalam proses hukum peradilan militer sesuai hukum yang berlaku.

"Karena UU mengamanatkan anggota TNI yang terlibat dalam kejahatan itu dilakukan pengadilan militer, kalau ada tersangka akan kita lakukan di pengadilan militer," katanya.

Agus mengingatkan peradilan militer adalah institusi yang berada di bawah pengawasan Mahkamah Agung, bukan Panglima TNI.

Kapolri Timur Pradopo memaparkan saat ini Kepolisian berkonsentrasi mengembangkan kasus Cebongan menggunakan informasi mengenai wajah penyerang yang tidak memakai penutup kepala.

"Sekarang kita intensif yang tahu, mudah-mudahan bisa kita formulasikan dalam bentuk sketsa sehingga masyarakat bisa tahu," katanya.

Timur menjelaskan odentifikasi wajah pelaku tersebut merupakan langkah pendahuluan selagi penyelidik menunggu hasil uji balistik laboratorium forensik yang akan selesai dalam 2 minggu.
(Faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Others
Sumber : Demis Rizky Gosta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper