JAKARTA—Untuk mencegah penyelundupan pupuk bersubsidi jenis ZA yang ditargetkan dapat terjual sebanyak 1 juta ton pada tahun ini, PT Petrokimia Gresik melakukan pewarnaan pada butiran pupuk itu dengan warna oranye.
Direktur Utama Petrogres Hidayat Nyakman mengatakan target penjualan pupuk ZA pada tahun ini 1 juta ton sama dengan realisasi pada 2012, karena sesuai dengan alokasi dari pemerintah yaitu Permentan No. 69/Permentan/SK.RI/11/2012.
Menurutnya, penjualan pupuk ZA perlu dikendalikan agar jumlah yang disalurkan tidak melebihi alokasi subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu cara yang dilakukan, katanya, dengan memberikan warna orange pada butiran pupuk ZA untuk menghindari penyelundupan.
"Penyimpangan pupuk ZA bersubsidi ke pasar non subsidi selama ini diindikasikan akibat tidak adanya perbedaan fisik butiran antara pupuk bersubsidi dan nonsubsidi," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (5/3/2013).
Apalagi, lanjutnya, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi jenis ZA cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Data dari Petrokimia Gresik mencatat pada 2012, perusahaan pelat merah itu menjual pupuk ZA sebanyak 1 juta ton naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya 963.000 ton.
Menurutnya, target penjualan pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu disebabkan hal itu sudah sesuai dengan perintah dan keputusan dari Kementerian Pertanian.
Hidayat menjelaskan agar penjualan pupuk ZA bersubsidi sesuai sasaran yaitu untuk petani, maka diperlukan pencirian khusus agar dapat dibedakan antara pupuk ZA bersubsidi dengan non subsidi, sehingga penyimpangan pupuk bersubsidi kepasar dapat dikendalikan.
Berdasarkan Surat Menteri Pertanian No. 11/SR.130/M/1/2011 yang berlaku sejak 7 Januari 2011, yaitu tentang pencirian khusus pada pupuk bersubsidi untuk membedakan fisik butiran antara pupuk ZA subsidi dan non subsidi, maka perusahaan memberikan pewarnanaan orange pada butiran pupuk ZA.
“Tujuan kami selain untuk membedakan antara pupuk ZA sektor subsidi dan non subsidi juga untuk mencegah penyelewangan pupuk ZA bersubsidi ke pasar non subsidi," jelasnya.
Hidaya memaparkan secara teknis PKG akan memasang alat pewarna ini di pabrik dan nantinya di distribution center (DC) yang ada di daerah-daerah.
Secara bersamaan, Sekretaris Perusahaan PKG Bambang Heru menjelaskan saat ini PKG memiliki 6 DC yang tersebar di Indonesia, tetapi yang akan dipasang alat pewarna ini hanya di 5 tempat yaitu Cigading, Banyuwangi, Medan, Lampung dan Makasar yang masing-masing akan dipasang 2 unit.
Dia berharap dengan pewarnaan itu, maka penyaluran pupuk ZA bersubsidi semakin terkendali dan minim dari tindakan penyelundupan dan penyalahgunaan pupuk bersubsidi jenis ZA.