JAKARTA--Dana Moneter Internasional (IMF) memastikan negara-negara anggota dapat berkontribusi guna memperkuat permodalan IMF melalui pinjaman bilateral ataupun komitmen pembelian (note purchase agreements).Benedict Bingham, Penasehat Departemen Asia dan Pasifik IMF, menuturkan negara-negara anggota IMF telah berkomitmen untuk meningkatkan modal IMF guna melawan krisis. Menurutnya, cara untuk berkontribusi dalam program peningkatan 'firepower' IMF ini, dapat melalui pinjaman bilateral ataupun perjanjian pembelian surat berharga IMF."Negara-negara anggota yang berkomitmen untuk menyediakan tambahan modal bagi IMF bisa melalui pinjaman bilateral atau melalui perjanjian pembelian," kata Bingham melalui surat elektronik kepada Bisnis, Sabtu (07/07).Fitur penting dari program memperkuat permodalan IMF ini, kata Bingham, adalah bahwa komitmen anggota pada IMF di bawah perjanjian ini dapat dihitung sebagai bagian dari cadangan devisa, sehingga modal yang disertakan akan dijamin IMF."Jika IMF memanfaatkan tambahan modal ini, mereka [negara anggota yang berkontribusi] akan dibayar kembali dengan bunga, karena ini komitmen bukan hibah," tegasnya.Hingga pertemuan G-20 pertengahan Juni lalu, komitmen penambahan modal yang berhasil dihimpun mencapai US$455,9 miliar dari 37 negara anggota."Anggota lain masih bebas untuk bergabung dalam daftar negara yang berkomitmen untuk berkontribusi menambah modal IMF, jika mereka menginginkannya," ujarnya.Berdasarkan data IMF, penambahan modal tersebut berasal dari negara-negara zona Euro US$197,9 miliar, Eropa noneuro US$42,2 miliar, dan di luar Eropa US$210,3 miliar.Adapun 3 negara Asia Tenggara, yakni Filipuna, Thailand, dan Malaysia berjanji untuk memberikan kontribusi modal masing-masing US$1 miliar.Peningkatan modal IMF ini, kata Bingham, akan digunakan untuk mencegahan dan resolusi krisis ekonomi di manapun di dunia, tidak terbatas pada kawasan tertentu seperti Eropa saja."Permodalan ini akan disalurkan kepada negara anggota yang membutuhkan melalui fasilitas pinjaman yang ada di IMF," ungkapnya.Bingham juga menyatakan bahwa peningkatan modal IMF melalui komitmen negara-negara anggota tersebut hanya akan digunakan sebagai pertahanan lapis kedua (second line of defense). Artinya, modal tersebut baru digunakan apabila modal yang tersedia di IMF (IMF's capital) habis secara substansial ketika ada permintaan pinjaman baru dari negara anggota.Menanggapi rencana kedatangan Managing Director IMF Christine Lagarde ke Indonesia pekan depan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan Indonesia ada pada posisi untuk tidak ingin berutang, tetapi memberikan kontribusi ke perekonomian global."Kita lihat sekarang Indonesia tidak mau berutang, tapi memberikan kontribusi ke perekonomian global. Kita sekarang di atas angin," ujarnya.Hatta menyadari perlunya peningkatan modal IMF guna menginjeksi kesulitan keuangan di berbagai kawasan di dunia. Namun dia menegaskan agar kompilasi dana IMF tidak hanya dihabiskan untuk mengamankan Eropa, tetapi juga Afrika dan negara miskin lainnya yang membutuhkan bantuan modal."Ini kan masyarakat kita kalau dengar IMF sensitif, minjam marah, meminjami marah. Padahal kita bagian dari ekonomi global, kalau luar terkena [krisis], kita juga kena. Yang penting nanti bagaimana pembicaraannya, kita lihat saja nanti," pungkasnya. (api)
PEMBIAYAAN IMF: Negara-negara anggota akan perkuat permodalan
JAKARTA--Dana Moneter Internasional (IMF) memastikan negara-negara anggota dapat berkontribusi guna memperkuat permodalan IMF melalui pinjaman bilateral ataupun komitmen pembelian (note purchase agreements).Benedict Bingham, Penasehat Departemen Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
35 menit yang lalu
Rano Karno Minta Warga Bantu Bersihkan Atribut Kampanye saat Masa Tenang
57 menit yang lalu