Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Taiwan menyatakan langkah Beijing mengubah rute penerbangan di Selat Formosa merupakan hal yang tidak bertanggung jawab dan mengancam stabilitas keamanan regional.
Pemerintah China membuka beberapa rute penerbangan bermasalah, pekan lalu. Reuters melansir Senin (8/1/2018) salah satunya adalah rute M503 di Selat Formosa, tanpa memberitahu Taiwan terlebih dulu.
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen, usai bertemu dengan para menterinya, menyatakan bahwa langkah itu tidak hanya mempengaruhi keamanan penerbangan tapi juga merusak situasi di kawasan itu. "Perubahan situasi sepihak ini, kebijakan yang mengancam stabilitas regional, bukanlah sesuatu yang akan dipandang positif oleh dunia internasional," paparnya.
Tsai meminta Beijing memprioritaskan pembicaraan teknis dalam rute penerbangan ini.
Sebelum langkah ini diambil, Pemerintah China sudah melakukan berbagai modernisasi di militernya. Di antaranya termasuk membangun armada jet tempur, yang diikuti dengan patroli udara di sekitar Taiwan.
Pada Kamis (4/1). otoritas penerbangan China mengumumkan adanya rute baru yang dibuka dan pesawat akan mengikuti rute-rute tersebut dengan ketat.
"Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penerbangan yang melewati wilayah udara di kawasan pesisir barat selat itu meningkat dengan cepat, dan jumlah penerbangan yang ditunda terus bertambah. Dengan adanya rute M503 dan rute terkait lainnya, tekanan yang ada akan teratasi," papar otoritas tersebut.