Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (20/9/2017), waktu setempat mengatakan serangan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar sebagai "genosida".
Prancis akan bekerja sama dengan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengecam "genosida yang sedang berkembang ini, pembersihan etnis ini," kata Macron dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Prancis TMC.
Penggunaan kata "genosida" oleh Macron menjadi serangan verbal terkerasnya terhadap operasi militer terhadap Rohingya.
Lebih dari 420.000 anggota minoritas muslim itu melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh.
"Kita harus mengecam pembersihan etnis yang sedang terjadi dan bertindak," kata Macron.
Macron juga "meminta kekerasan diakhiri, meminta akses kemanusiaan..." di bawah perlindungan PBB.
Baca Juga
"Ketika PBB mengeluarkan kecaman, ada konsekuensi yang dapat memberikan kerangka kerja untuk intervensi di bawah PBB," katanya.
Rohingya, yang kebanyakan muslim, menghadapi diskriminasi berkepanjangan di Myanmar yang kebanyakan penduduknya penganut Buddha.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB sudah menggambarkan serangan sistematis pasukan keamanan terhadap minoritas Rohingya sebagai "contoh pembersihan etnis dalam buku teks" menurut warta kantor berita AFP.