Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bareskrim: Ini Fakta Kandungan Gizi Beras Jago & Maknyuss

Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menggerebek PT IBU, perusahaan yang bergerak di bisnis beras. Dalam aksi pengamanan itu, Bareskrim mengungkap sisi lain dari langkah mengamankan gudang beras di Bekasi itu.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto./Antara
Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto./Antara

Kabar24.com, JAKARTA — Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menggerebek PT IBU, perusahaan yang bergerak di bisnis beras. Dalam aksi pengamanan itu, Bareskrim mengungkap sisi lain dari langkah mengamankan gudang beras di Bekasi itu.

PT IBU merupakan anak perusahaan dari PT TPG yang juga memiliki anak usaha lainnya yakni PT SAKTI. PT SAKTI dan PT IBU ini bergerak di bidang beras kemasan.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto mengatakan bahwa selain pelanggaran soal pembelian di atas harga ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, perusahaan juga melakukan pelanggaran tindak pidana persaingan usaha sebagaimana termaktub dalam Pasal 382 BIS KUHP.

Kedua anak perusahaan itu juga melanggar Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan yaitu Pasal 141 dan Pasal 89 serta UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Fakta lain juga terungkap bahwa berdasar hasil temuan dan pemeriksaan laboratorium terkait nilai gizi yang tercantum pada label kemasan, beras kemasan itu diduga telah membohongi publik khususnya konsumen," ungkap Kabareskrim dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (21/07/2017).

Berdasarkan hasil laboratorium, beras merek Ayam Jago mencantumkan kadar protein sebesar 14% padahal lebih kecil yaitu hanya 7,73%.

Kadar karbohidrat tercantum 25% padahal lebih besar yaitu 81,45%. Lalu kadar lemak tercantum 6% padahal lebih kecil yaitu hanya 0,38% saja.

Sementara untuk beras merek Maknyuss, dalam kemasannya juga mencantumkan kadar protein sebesar 14% padahal lebih kecil yaitu hanya 7,72%. Kadar karbohidrat sebesar 27% padahal lebih besar yaitu 81,47%. Lalu kadar lemak tercantum 0% padahal lebih besar yaitu 0,44%.

"Ini mencurigakan. Ada apa dengan perbedaan kandungan nilai gizi itu? Sekedar memainkan mutu beras? Persoalan bisnis semata? Atau merupakan usaha sejenis melemahkan bangsa ini dikemudian hari melalui kandungan mutu dan gizi di beras itu karena yang dikonsumsi oleh masyarakat selama ini justru mengandung protein, karbohidrat dan lemak yang justru terindikasi memainkan kesehatan masyarakat melalui pangan," papar Ari.

Ari menegaskan, fakta temuan hasil laboratorium itu akan terus didalami agar kekhawatiran dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah khususnya program swasembada beras, justru meningkat.

"Tentu saja ini akan terus didalami serta menjadi masukan agar konsumen tak lagi dibohongi dari sisi nilai gizi dan mutu beras yang dikonsumsi," tegas Ari.

Berdasarkan data dan fakta di lapangan, beras produk PT IBU dan PT SAKTI dijual ditingkat konsumen dengan harga yaitu merek Ayam Jago Rp20.400 per kilogram; merek Maknyuss Rp13.700 per kilogram; merek Jatisari Rp13.180 per kilogram; merek Rumah Adat Rp20.300 per kilogram, dan mereka Desa Cianjur Rp20.300 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper