Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Imigrasi: 213 DPO Terkait Terorisme dan ISIS

Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencatat hingga Juni 2017 terdapat 213 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang terkait dengan ISIS dan terorisme
Dirjen Imigrasi Ronny F. Sompie (kiri), bersama Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kementerian Ketenagakerjaan R Soes Hindharno memberikan keterangan pers di Jakarta, Minggu (4/6)./Antara-Reno Esnir
Dirjen Imigrasi Ronny F. Sompie (kiri), bersama Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kementerian Ketenagakerjaan R Soes Hindharno memberikan keterangan pers di Jakarta, Minggu (4/6)./Antara-Reno Esnir

Kabar24.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencatat hingga Juni 2017, terdapat 213 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang terkait dengan ISIS dan terorisme.

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F. Sompie merinci, dari jumlah tersebut 91 orang di antaranya masuk DPO terkait dengan ISIS dan 143 lainnya terkait terosisme.

“Yang terorisme ini beda dengan ISIS, orangnya berbeda,” ujarnya, Rabu (5/7/2017).

Dia melanjutkan, DPO tersebut atas rekomendasi pihak kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Dia pun merinci, DPO terkait ISIS 83 orang di antaranya berasal dari Indonesia, 1 orang dari Algeria, 2 orang asal Kuwait, 2 orang dari Arab Saudi, 1 orang asal Suriah, dan 2 orang lainnya berkewarganegaraan Turki.

Adapun DPO terorisme sebanyak 19 orang dari Algeria, 18 orang warga negara Indonesia, 10 orang dari Mesir dan 10 orang dari Pakistan dan enam asal India. Adapun sisanya berasal dari berbagai negara.

Untuk mengatasi hal itu, Ronny mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti BNPT, Polri, BIN, dan TNI.

"Untuk meminimalisir kerja sama harus diperkuat kami pun sering dapat data dari Polri, BNPT ketika ada WNI yang kemungkinan akan terlibat ISIS. Sehingga bisa kami antisipasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper