Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Novel, Pimpinan KPK Kurang Loyal

Sikap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang belum mau melakukan penyelidikan secara otonom karena menunggu proses di kepolisian menunjukan sikap tidak loyal dalam membela organisasi.
Donal Fariz/Antara-Widodo S. Jusuf
Donal Fariz/Antara-Widodo S. Jusuf

Kabar24.com, JAKARTA — Indonesian Corruption Watch atau ICW mempertanyakan sikap para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang terkesan ambigu dalam menindaklanjuti kasus teror fisik terhadap Novel Baswedan yang merupakan penyidik lembaga itu.

Peneliti ICW Donal Fariz mengatakan bahwa sikap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang belum mau melakukan penyelidikan secara otonom karena menunggu proses di kepolisian menunjukan sikap tidak loyal dalam membela organisasi.

“Menurut saya ini bukan sikap seorang leader pimpinan karena dualisme mereka,” paparnya, Minggu (21/5/2017).

Donal menyesalkan sikap mendua pimpinan KPK tersebut. Semestinya, kata dia, pimpinan berada di depan anggota-anggotanya yang lemah akibat diserang pihak lain.

“Karenanya kami mengkritik sikap pimpinan KPK yang mendua dan abu-abu dalam menyikapi upaya dorongan pihak eksternal membentuk TPF dalam kasus ini,” paparnya.

Pihak kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi sepakat untuk melakukan pertemuan secara reguler untuk saling tukar-menukar informasi mengenai penyelidikan kasus penyerangan terhadap penyidik Novel Baswedan.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo mengatakan penyelidikan kasus tersebut mulai menampakkan hasil yang lebih jelas dibandingkan ketika kasus tersebut mencuat lebih dari sebulan silam.

“Pada pertemuan reguler dengan tim dari Polda Metro Jaya, kita akan saling berbagi informasi informasi tentang penyeldikan,” tuturnya, seusai menerima rombongan dari Polda Metro Jaya Jumat (19/5/2017).

Agus menjelaskan, dalam kunjungan itu, Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugorho dan Kabid Humas Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan menjelaskan secara detail perkembangan penyelidikan kasus penyiriman air keras yang menimpa Novel Baswedan beserta metode yang digunakan untuk mengungkap kasus tersebut.

KPK, lanjutnya, mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh tim penyidik dari kepolisian yangmelakukan evaluasi terus menerus dan hari ke hari. Lembaga itu, lanjutnya juga memberikan beberapa informasi kepada penyidik yang diharapkan bisa membantu penyingkapan tabir misteri yang menutupi kasus tersebut secara lebih cepat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper