Kabar24.com, JAKARTA - Korea Utara akan menguji coba rudal setiap minggu meski mendapat kecaman internasional sekaligus memicu ketegangan militer dengan Amerika Serikat.
Penegasan itu diutarakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol sebagimana dikutip BBC.com, Selasa (18/4/2017).
"Kami akan melakukan uji coba rudal lagi setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun," ujar Han Song-ryol.
Dikatakan, bahwa Korea Utara yakin senjata nuklir yang dimilikinya 'melindungi' negara itu dari ancaman aksi militer Amerika Serikat.
"Jika Amerika Serikat ceroboh dengan melancarkan tindakan militer, itu berarti akan ada perang habis-habisan sejak hari pertama," ujar Han Song-ryol.
Pemerintah Korea Utara menganggap Amerika sebagai agresor. Sebelumnya wakil presiden Amerika Serikat, dalam rangkaian kunjungan ke Asia, memperingatkan Korea Utara untuk tidak menguji kesabaran Amerika.
Baca Juga
Pence mengatakan 'era kesabaran strategis' dengan Korea Utara telah berakhir. Kunjungan Wakil Presiden Amerika ini mencakup Korea Selatan, Jepang, Indonesia dan Australia.
Dalam kunjungannya ke Jepang hari ini Pence menyebut pemerintah Korea Utara sebagai 'ancaman paling besar' terhadap kawasan.
Dia menegaskan kembali, bahwa meskipun Amerika dan sekutu-sekutunya akan menerapkan tekanan ekonomi, 'semua opsi dipertimbangkan' dalam menghadapi Pyongyang.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat belakangan di tengah retorika panas yang disuarakan oleh Korea Utara dan Amerika Serikat.
"Jika Amerika Serikat merencanakan serangan militer terhadap kami, maka kami akan merespon dengan serangan nuklir penangkal, sesuai dengan gaya dan metode kami," kata Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol.