Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA JAKARTA PUTARAN II: Demokrat Fokus Evaluasi, PAN Condong ke Anies

Syariefuddin Hasan, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) mengatakan pihaknya lebih berfokus mengawal dan melakukan evaluasi pasca ekalahan dalam Pilkada serentak di Jakarta. Ia mengatakan kekalahan itu perlu didudukan kembali karena suara pasangan AHY-Sylvi hilang lebih dari 10% dalam beberapa hari.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), dan Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno memberikan salam usai memberikan pernyataan penutup dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (10/2)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), dan Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno memberikan salam usai memberikan pernyataan penutup dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (10/2)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA – Sejumlah Partai Pendukung Agus-Sylvi menyatakan tidak otomatis memberikan dukungannya ke pasangan Anies-Sandi setelah jagoannya kalah dalam putaran pertama pemilihan Gubernur DKI Jakarta 15 Februari lalu. 

Syariefuddin Hasan, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) mengatakan pihaknya lebih berfokus mengawal dan melakukan evaluasi pasca ekalahan dalam Pilkada serentak di Jakarta. Ia mengatakan kekalahan itu perlu didudukan kembali karena suara pasangan AHY-Sylvi hilang lebih dari 10% dalam beberapa hari.

 “PD belum memutuskan dan sedang evaluasi kenapa kami kalah. Kenapa dalam hitungan hari hilang [persentase suara lebih dari] 10%,” kata Syariefuddin di Jakarta, Minggu (19/2/2017).

Nada serupa juga disampaikan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai yang condong massanya dari simpatisan Muhammadiyah itu menyatakan masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Di samping itu, PAN sedang melakukan evaluasi pada putaran pertama. Evaluasi ini dirasa penting guna melihat kelemahan sekaligus melakukan perubahan dalam menggerakan mesin partai.

“Itu bisa dimanfaatkan untuk membangun sinergi baru dengan partai lain dalam menghadapi putaran kedua nanti,” kata Saleh Partaonan Daulay, Wakil Sekjend DPP PAN.

Ia mengatakan meski belum menentukan sikap, PAN  juga tengah mempelajari secara serius program kerja masing-masing paslon yang ada."Selama ini kami hanya mendengar sepintas program paslon lain. Tentu perlu didalami dan dipelajari agar bisa disampaikan kepada seluruh jaringan partai. Dengan begitu, kami betul-betul yakin untuk memberikan dukungan maksimal," katanya.

Meski belum menyatakan sikap, Saleh mengatakan bahwa aspirasi dari banyak kader dan simpatisan menginginkan agar PAN bergabung dan mendukung pasangan Anies-Sandi. Usulan dan aspirasi itu tentu akan menjadi pertimbangan utama. Bagaimana pun, PAN adalah media penyalur suara masyarakat.

"Selain warga Jakarta, kami juga banyak mendapat masukan dari daerah-daerah lain. Demikian juga di media sosial, rata-rata menginginkan agar PAN bergabung dan mendukung Anies-Sandi. Semua itu tentu kita dengar," ujarnya. 

Saleh  mengatakan pihaknya akan segera menyatakan sikap. Ia menekankan prasyarat  utama untuk memperoleh dukungan partainya adalah komitmen perubahan dan perbaikan bagi Jakarta.

“Mudah-mudahan pilihan PAN kali ini akan tepat dan sesuai dengan harapan semua pihak. Kalau sudah diputuskan, PAN tidak akan meminta syarat apa pun. Yang paling penting adalah komitmen perubahan dan perbaikan bagi Jakarta," tutupnya.

Imbauan ICMI 

Sementara itu Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengingatkan persaingan di dalam Pilkada serentak 2017 jangan sampai mengganggu kerukunan antarumat beragama dan antaretnis yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.

Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum ICMI mengingatkan umat harus mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa dan tak terpecah hanya karena Pilkada. 

"Tetap kedepankan asas politik yang santun, jujur dan bermartabat karena itulah akhlak umat Islam.  Apapun hasilnya Pilkada, harus diterima dengan lapang dada oleh semua pihak baik paslon yang masuk putaran dua maupun yang tersingkir termasuk juga para pendukungnya," kata Priyo.

Ia mengingatkan dalam setiap kompetisi, akan selalu ada pihak yang kalah dan menang.  Untuk itu Priyo mengharapkan masyarakat tidak berlebihan menyikapi hasil Pilkada. Ia juga meminta pasangan calon dan timnya dalam putaran berikutnya ketika ingin mendulang suara dilakukan dengan cara-cara simpatik, demokratis dan elegan.

 "Agar proses Pilkada tetap jujur, maka kita semua punya kewajiban untuk mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada agar berjalan bersih dan bebas dari money politic dan kecurangan," kata Priyo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper