Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut pertemuan Ketua DPR Setya Novanto bersama pengusaha Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin cuma ngobrol-ngobrol.
"Itu cuma bincang-bincang ngobrol, lalu direkam," katanya dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015).
Fadli mengungkapkan, bila pertemuan itu serius seharusnya ada tindaklanjut membicarakan negosiasi kontrak perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Namun, nyatanya setelah pertemuan pada 8 Juni hingga kini tak ada pertemuan lanjutan.
"Tak pernah ada follow up, pertemuan itu omong kosong," katanya.
Karena itu, Fadli menyayangkan langkah Presdir PT Freeport Indonesia yang merekam pertemuan tersebut dan aduan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh Menteri ESDM Sudirman Said ihwal dugaan pencatutan nama presiden dan permintaan saham. Dia pun mendesak Sudirman agar dipolisikan karena pelaporannya yang dianggap tak mendasar itu.
"Seharusnya Sudirman yang dilaporkan polisi," katanya.
Dia menambahkan, setelah membaca transkrip percakapan yang diduga melibatkan Novanto tak ada permintaan saham dari politikus Partai Golkar itu. Bahkan, setelah bertemu dengannya, Novanto mengklarifikasi tidak mencatut nama presiden.
Seperti diberitakan pada pertemuan ketiga anggota DPR yang diduga Novanto menjanjikan penyelesaian tentang kelanjutan kontrak Freeport. Pertemuan berlangsung sekitar pukul 14.00-16.00 WIB, Senin, 8 Juni 2015 di di Pacific Place, SCBD, Jakarta Pusat.
Pada pertemuan itu diduga Novanto mencatut nama presiden dan meminta saham guna memuluskan kontrak perpanjangan perusahaan tambang asal Negeri Paman Sam