Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biografi Raden Dewi Sartika, Pelopor Sekolah Perempuan di Indonesia

Raden Dewi Sartika, pelopor pendidikan perempuan di Indonesia, mendirikan Sekolah Isteri pada 1904 di Bandung, menginspirasi emansipasi wanita di masa kolonial.
Profil lengkap Dewi Sartika dan kisahnya sebagai pelopor pendidikan di Indonesia - budaya.jogjaprov.go.id
Profil lengkap Dewi Sartika dan kisahnya sebagai pelopor pendidikan di Indonesia - budaya.jogjaprov.go.id

Kontribusi Raden Dewi Sartika dan Warisan

Perkembangan Sekolah Isteri menjadi Sekolah Keutamaan Isteri

Pada tahun 1910, Sekolah Isteri berkembang menjadi Sekolah Keutamaan Isteri. Kurikulum diperluas, tenaga pengajar diperbanyak, dan cabang-cabang sekolah mulai dibuka di kota-kota lain di Jawa Barat. Ini menjadi gerakan pendidikan perempuan pertama yang sistematis di Hindia Belanda.

Sekolah Keutamaan Isteri menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan nasional. Ia menunjukkan bahwa transformasi bisa dimulai dari lokalitas yang kecil. Warisan institusional ini menginspirasi pendirian sekolah-sekolah perempuan lain seperti Kartini School dan Sekolah Muhammadiyah.

Pengaruhnya terhadap Pendidikan Modern

Raden Dewi Sartika bukan sekadar pelopor, ia juga inovator. Ia memperkenalkan pendekatan belajar aktif, belajar sambil praktik, serta pendidikan yang kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Metode ini kini menjadi prinsip pendidikan modern.

Jejak pemikirannya masih terasa dalam kebijakan pendidikan nasional, terutama dalam pendidikan anak usia dini dan pemberdayaan perempuan. Namanya terus hidup sebagai simbol pendidikan progresif dan feminisme Indonesia.

Fakta Menarik Tentang Raden Dewi Sartika

Diangkat sebagai Pahlawan Nasional

Pada tahun 1966, Pemerintah Indonesia secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Raden Dewi Sartika. Ini menjadi pengakuan atas jasa-jasanya dalam membangun fondasi pendidikan perempuan di Indonesia.

Penghargaan ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya peran perempuan dalam sejarah bangsa. Ia bukan sekadar bagian dari masa lalu, tapi juga suluh bagi masa depan.

Nama Jalan dan Sekolah atas Namanya

Namanya diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Banyak sekolah juga menyandang namanya, dari SD hingga SMA. Bahkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menamai salah satu gedung utamanya sebagai Gedung Dewi Sartika.

Simbol-simbol ini bukan hanya penghormatan, tetapi pengingat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tekad seorang perempuan muda yang berani bermimpi.

Wafatnya Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika wafat pada 11 September 1947 di Tasikmalaya, saat mengungsi akibat Agresi Militer Belanda. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Bandung. Kepergiannya diselimuti kesedihan, namun juga kekaguman atas dedikasinya hingga akhir hayat.

Ia meninggal bukan di ruang kelas, tapi semangatnya tetap mengajar. Meninggal bukan di podium pidato, tapi pesannya tetap menggema. Hidupnya menjadi pelajaran, dan kematiannya adalah tanda bahwa cita-cita tak pernah mati.

Kata-kata Bijak Raden Dewi Sartika

“Tiada kemajuan tanpa pendidikan, tiada pendidikan tanpa keberanian untuk memulai.” Raden Dewi Sartika

Kata-kata ini sering dikutip dalam buku sejarah dan pidato Hari Kartini. Ungkapan ini mencerminkan esensi perjuangannya, bahwa langkah pertama selalu penting, dan perempuan harus berani mengambilnya.

Raden Dewi Sartika bukan hanya pelopor, ia adalah pelita. Di masa gelap penjajahan, ia menyalakan cahaya harapan melalui pendidikan perempuan. Dari ruang kecil di belakang rumah, ia membangun gerakan nasional yang hingga kini terus berdampak.

Pemuda dan pemudi Indonesia patut meneladani keberanian, kebijaksanaan, dan ketekunannya. Dalam dunia yang terus berubah, warisan Dewi Sartika tetap relevan: bahwa pendidikan adalah kunci, dan perempuan adalah pilar masa depan bangsa. Mari teruskan semangatnya, karena sekolah terbaik pertama adalah mimpi yang tidak pernah padam.

Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro