Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia dan Uni Eropa telah menyelesaikan perundingan atas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA. Namun, pakta perdagangan itu masih butuh waktu untuk ditandatangani.
Hal itu disampaikan Prabowo usai merampungkan kunjungan kenegaraan di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). Pada hari itu, dia bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa serta Raja Belgia Philippe Leopold Louis Marie.
Prabowo menyampaikan bahwa tercapainya kesepakatan dagang itu setelah proses negosiasi yang memakan waktu 10 tahun lamanya. Perjanjian perdagangan bebas itu membuat tarif impor kedua negara menjadi 0%.
"Ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0% di antara kita," ujarnya di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).
Presiden ke-8 RI itu menyebut Uni Eropa adalah pasar yang sangat besar. Dengan penduduk 460 juta lebih, total PDB blok negara-negara Eropa itu dan perdagangannya juga sangat besar.
Prabowo menyebut tercapainya kesepakatan IEU-CEPA itu menjadi alternatif bagi Indonesia maupun Uni Eropa menghadapi berbagai ketidakpastian di dunia.
Baca Juga
Apalagi, sebagaimana diketahui baik Indonesia dan Uni Eropa saat ini sama-sama diganjar tarif impor sebesar masing-masing 32% dan 30%, oleh Amerika Serikat (AS).
Adapun Prabowo berharap agar penandatanganan IEU-CEPA tidak akan memakan waktu lama. Kedua negara juga akan perlu meratifikasi perjanjian dagang tersebut menjadi undang-undang.
"Tanda tangan ya, perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama," pungkas pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu.