Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Selatan Usung Prioritas Perdamaian Dunia Lewat MIKTA 2025

Korea Selatan mengusung prioritas pembangunan perdamaian, partisipasi generasi muda, dan percepatan implementasi SDGs dalam keketuaan MIKTA 2025.
Presiden Prabowo Subianto, menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering yang ke-2 di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (18/11/2024)/Setpres
Presiden Prabowo Subianto, menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering yang ke-2 di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (18/11/2024)/Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan menegaskan prioritas utama pembangunan perdamaian yang diusung dalam keketuaan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) 2025. Hal itu disampaikan ketika kondisi geopolitik global memburuk pada penghujung paruh pertama tahun ini.

Wakil Duta Besar dan Charge d'affaires Republik Korea di Indonesia Park Soo-deok mengatakan prioritas dalam pembangunan perdamaian itu menjadi sangat relevan pada pertengahan tahun ini dengan sejumlah peningkatan tensi geopolitik dunia. 

Dia menegaskan MIKTA yang mewakili negara-negara berkekuatan menengah atau middle powers harus menyatukan suara di tengah ketidakpastian tinggi saat ini. Ketidakpastian itu mengacu ke persaingan negara-negara berkekuatan besar atau mid powers yang kian memanas belakangan ini.

"Negara-negara MIKTA harus memberikan suara yang jelas untuk situasi saat ini ketika konflik terjadi di berbagai belahan dunia. Negara-negara MIKTA harus satu suara dan bertindak bijaksana di tengah-tengah ketidakpastian tinggi ini," kata Park dalam sesi spesial MIKTA bersama jurnalis Indonesia, Kamis (26/6/2025).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Emeritus Senior Fellow Sejong Institute of the Republic of Korea Chung Eun-sook menambahkan kondisi global saat ini sangat genting dari sisi konflik geopolitik dan kemanusiaan.

Dengan kehadiran MIKTA, lanjut Chung, negara-negara berkekuatan menengah bisa mengambil kesempatan untuk menyampaikan suaranya di pentas global. Kondisi pada pertengahan tahun ini pun bisa menjadi kesempatan yang tepat bagi negara middle powers untuk menyampaikan suara yang lebih kencang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

"Hari ini menjadi momentum untuk merespons isu-isu terkini. Kita perlu komitmen yang lebih untuk membuat efek berganda. Kita harus memanfaatkan momentum agar MIKTA dapat memberikan dampak nyata dan relevan bagi negara-negara berkekuatan menengah," ujar Chung.

Adapun, beberapa konflik yang menyita perhatian termasuk aksi saling serang antara Israel dan Iran pada Juni 2025. Kini konflik di Timur Tengah itu sudah mereda dengan Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Lebih lanjut, Chung juga menyinggung bahwa MIKTA yang didirikan pada sekitar 2013 sebagai forum negara-negara berkekuatan menengah untuk menyampaikan suara di ajang global. Forum MIKTA pun semakin mendapatkan momentum usai pandemi Covid-19 hingga saat ini, sehingga dia menyerukan perlunya pendalaman kolaborasi di antara negara-negara anggota MIKTA.

Adapun, Korea Selatan menerima keketuaan MIKTA untuk 2025 dari sebelumnya Meksiko. Dalam kekekuataannya yang ketiga kali ini, Korea Selatan mengusung tiga prioritas utama yaitu peace building, youth engagement, dan percepatan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Prioritas pertama, peace building atau pembangunan perdamaian, menegaskan komitmen Korea Selatan terhadap perdamaian dunia yang sesuai dengan arahan PBB serta upaya-upaya mencegah konflik. Prioritas kedua, youth engagement atau partisipasi generasi muda, dialamatkan untuk masa depan masyarakat bersama generasi muda, serta prioritas ketiga yaitu percepatan implementasi SDGs yang kian mendekati tenggat waktu 2030.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper